Pilih Warna Kesukaan Anda

Efek Blog
Just a little place where i spend my lost time....: Maret 2012 -->

Jumat, 23 Maret 2012

Mengomentari Isi dari Sebuah Karya Sastra dan Hubungannya Dengan Manusia

         Untuk tugas yang satu ini, adalah mengomentari isi dari sebuah karya sastra atau lebih gampangnya kita sebut 'resensi'.Dan sebuah karya sastra yang akan di bahas kali ini adalah sebuah novel karya pengarang terkenal di era tahun 80'an.Novel ini berjudulkan 'AKU,KELUARGAKU & TETANGGAKU' karya 'DARMAN MOENIR'.Novel ini diterbitkan oleh BALAI PUSTAKA tahun 1993.
          Sekilas sebelum menjabarkan resensi dari novel ini, sedikit saya ingin menampilkan sedikit biografi dari si penulis yaitu 'DARMAN MOENIR'. Lahir pada 27-Juli-1952 di Sawang Tengah, Batu Sangkar, Sumatra Barat.Setamat nya dari SSRI (sekolah Seni Rupa Indonesia) Negeri Padang, beliau melanjutkan ke Akademi Bahasa Asing Prayoga, jurusan Bahasa Inggris (1974).Pernah juga mengikuti kuliah di jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Bung Hatta.Namun kesarjanannya di tempuh dengan tesis The Language Used in the -"Tambo" - a Pleminary Study on Classical Minangkabau works di jurusan Bahasa Inggris Prayoga tahun 1989.Anak sulung dari guru Bahasa Indonesia SMP ini mulai aktif menulis dalam usia 18 tahun, memimpin Grup Studi Sastra 'Krikil Tajam' (1973).Tidak hanya novel yang beliau tulis, namun cerpern, puisi,esei,cerita anak-anak dan penterjemah.Dan khusus untuk novel yang kebetulan saya jadikan resensi ini yakni 'AKU,KELUARGAKU & TETANGGAKU" meraih hadiah II Sayembara majalah Kartini tahun 1987.Dari pemerintah sendiri, beliau mendapat Hadiah Sastra 1992.
           Bila secara sekilas kita lihat judulnya, pasti nya kita sudah bisa menebak apa isi cerita dari novel ini.Daripada penasaran, langsung kita tengok sedikit resensi dari novel ini...

...........Cerita fiktif ini diawali dari sebuah karakter yang sekaligus menjadi tokoh utama dalam novel ini yakni bernama Lano.Seorang anak desa yang nekat mengadu nasib ke kota besar.Setamatnya kuliah di salah satu universitas swasta, Lano tak lantas langsung melamar pekerjaan ke instansi atau perusahaan.Dia lebih memilih menjadi seorang penulis sebagai pengisi topik di salah satu surat kabar ibu kota.Lano beristrikan 1 orang dan dikaruniai 2 orang anak laki-laki.Awalnya istrinya hanyalah seorang penganggur karena masih belum berkeinginan meniti karir.Sampai satu waktu memantapkan diri menjadi seorang pegawai kantoran meski di bantu oleh sahabatnya, memang sedikit mengorbankan idealisme memang.
           Lano bekerja pada malam hari.Dengan ditemani sebuah mesin tik tua dan beberapa carik kertas, dia asik menerawang imajinasinya untuk dijadikan sebuah tulisan.Terlihat sebuah resiko memang ketika suara mesin tik-nya yang berdengung statis tiap malam yang akan membangunkan tetangga-tetangganya sekitar.Namun apa mau dikata bagi Lano?Karena pada prinsipnya Lano menulis agar bisa tetap menyalakan api kehidupan, menyalakan api di dapur.Klimaks dari cerita ini ialah ketika mereka sepakat untuk mengontrak rumah di sebuah komplek setelah mereka berpeluh keringat berpindah kontrakan rumah dari yang satu ke yang lainnya.Ternyata pilihan mereka berdua salah, yang pada awalnya ,pindah ke lingkungan komplek akan membuat mereka kerasan dan betah, justru sebaliknya.Di komplek inilah sumber bencana untuk keluarga mereka berasal.
           Semua lakon utama dalam permasalahan keluarga Lano adalah para tetangganya yang entah dengan sengaja atau memang sudah menjadi sifat menurun di komplek itu untuk saling menghasut.Dan kali ini korbannya adalah Lano beserta keluarganya.Segala macam fitnah mereka terima, dari yang awalnya tidak mereka tanggapi namun lama kelamaan tebalnya kuping mereka harus terkikis karena tak tahan di serang sana-sini dari para tetangga mereka yang intinya tak tahu apa maksud mereka sebenarnya.Seperti Lano dan istri seperti sedang bermain sebuah peran dan yang menjadi sutradaranya adalah para tetangganya.Dan sampailah pada anti klimaks pada cerita ini, bahwa karena sudah merasa tak tahan dengan fitnahan yang terus berdengung di kuping mereka, akhirnya Lano memutuskan untuk pergi dari rumah meninggalkan istri beserta kedua anaknya yang masih kecil-kecil.Ya alasan Lano pergi sangat jelas, karena Lano ingin mencari kedamaian, karena kedamaian buat Lano seperti garis cakrawala yang diburu kian menjauh.........

          Dan jika kita menghubungkan sepenggal cerita diatas dengan kehidupan manusia adalah kita memang sedari dahulu hidup bertetangga alias berkelompok.Tak mungkin kita hidup sendiri.Dan pasti kita pernah mendengar istilah ini 'saudara terdekat kita ya tetangga kita...'Ada benarnya juga istilah tersebut, namun jika kita menelaah dari cerita diatas bahwasanya tidak semua tetangga kita beri'tikad baik dengan kita.Bukan bermaksud berprasangka buruk atau bagaimana, namun kita tetap harus waspada dengan tetangga sekitar kita.Pasti ada saja omongan-omongan selentingan tentang keluarga kita.Dan itu harus siap kita terima.Dan mungkin memang sudah seperti membudaya, jika di dalam sebuah lingkungan komplek itu pasti ada saja cibiran-cibiran tidak enak yang ditujukan untuk tetangga lainnya.tinggal kita menyikapinya bagaimana, apakah hanya dianggap angin lalu saja oleh kita atau malah di telan mentah-mentah dan malah berujung ke percekcokan satu dengan lainnya??????

Rabu, 21 Maret 2012

Idealisme Keindahan Moral pada Generasi Muda

          Kalau bicara soal yang namanya Keindahan, pastilah yang tergambarkan langsung sesuatu yang bagus, cantik, enak dipandang, dll.Bisa diterapkan untuk suatu benda ataupun manusia.Intinya tak nampak sedikitpun sebuah kejelekan dari sebuah keindahan.Sumber dari keindahan itu sendiri itu pun beragam, bisa memang ada yang langsung tersaji dari alam, atau memang sengaja dibuat.
          Namun untuk kali ini agak sedikit berbeda, yakni sebuah gambaran tentang keindahan namun dalam konteks yang lain.Yakni teraplikasi lebih ke yang namanya moral.Ya, sebuah keindahan moral yang bisa tercipta dari tata perilaku dan tutur bahasa dari si individu itu sendiri.Tapi khusus yang kali ini akan disorot bagaimana kah idealisme sebuah keindahan moral itu jika dilihat dari kacamata generasi muda.Mengapa yang diambil adalah generasi muda? Mungkin alasan terbesar yang bisa menjawabnya adalah karena dari generasi muda lah semua nya berawal, mulai dari proses pencarian jati diri, mental, cara berfikir, dll.Semua berakar dari generasi muda.Generasi yang mungkin di kategorikan sebagai tonggak tegak nya dari sebuah bangsa.
          Jika kita sedikit menilik ke belakang, akhir-akhir ini semakin meresahkan dan memprihatinkan saja moral dari generasi muda bangsa ini.Tak nampak lagi sebuah keindahan moral yang mereka sajikan.Mereka seperti tak tahu bagaimana cara memperlihatkan sebuah keindahan moral pada yang lainnya, terutama generasi di bawahnya.Contoh yang umum saja yang sering kita saksikan di sekitar, generasi muda zaman sekarang rata-rata kebanyakan lebih sering bersikap anarkis dalam melakukan sesuatu terutama dalam hal penyelesaian masalah yang dihadapi, ada pula generasi muda yang moralnya benar-benar di ujung tanduk seperti suka mabuk-mabukan, judi, free sex, drugs, dll.Entah apa yang terjadi dengan mereka?Apakah mereka benar-benar sudah miskin keindahan moral??Dan jika dibiarkan terus-menerus, maka bisa ditebak akan jadi seperti apa nasib bangsa ini jika hampir semua generasi muda nya terkikis moral nya....
         Sebenarnya pasti ada lah jalan keluarnya bagaimana mengembalikan sebuah keindahan moral untuk mereka.Kalau menyinggung soal moral, pastilah sedikit banyak bersumber dari rumah, tepatnya lingkungan keluarga.Dimana sedari kecil mereka di titiskan bagaimana menjadi pribadi yang indah moral nya.Bisa dari moral si Orang tua yang ditiru oleh sang anak atau hal yang lainnya.Misal, si Orang tua bermoral kan luhur yakni suka menolong sesama tanpa pamrih.Dan dengan sengaja si orang tua memperlihatkan ke depan si anak bagaimana cara menghargai sesama dan tolong-menolong tanpa pamrih pula.Pastilah dengan sendirinya akan terekam dalam memori si anak dan akan tumbuh kembang membangun moral mereka sering bertambah dewasanya mereka.Selain keluarga pun banyak hal yang bisa membangun sebuah keindahan moral bagi generasi muda, yakni dari pergaulan sesama teman.Ingat, tidak semuanya teman membawa pengaruh yang positif untuk perkembangan moral kita.Bisa saja kita kita tanpa disadari berteman dengan teman yang suka mabuk-mabukan, judi. drugs, dll.Tentu moral kita akan hancur sebagai pribadi yang awalnya anti terhadap hal begituan namun jadi terjerumus dan akhirnya tenggelam menuju kehancuran.Sungguh mengenaskan....
          Idealnya sebuah gambaran tentang keindahan moral bagi generasi muda ialah bagaimana generasi muda ini mempunyai moral yang luhur dan apik.Generasi muda yang mempunyai semangat nasionalisme tinggi, berbudi pekerti baik, mampu menjadi teladan bagi sekitarnya dengan segala sikap dan perilakunya yang sopan lagi santun, mampu berfikir sehat dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan mencari jalan keluar dengan otak yang dingin.Memiliki tutur kata bahasa yang baik belum bisa dipastikan memiliki sebuah keindahan moral. Bisa saja perilakunya masih negatif, misal suka mencuri, sombong, senang berkelahi, dll.Kalau bisa dibilang, keindahan sebuah moral tertuang dalam satu paket dimana semua saling berhubungan.Punya perilaku baik, namun tutur katanya tidak dijaga ya percuma juga.
          Memang agak sedikit miris moral generasi muda zaman sekarang.Mereka lebih senang menggunakan kekerasan di banding menggunakan akal sehat yang mereka miliki.Mereka lebih suka melakukan sesuatu yang aslinya mereka tahu itu membahayakan untuk orang lain dan dirinya sendiri, namun tetap dilakukan.Hampir kebanyakan generasi muda sekarang tak tahu lagi bersikap sopan nan santun kepada orang yang lebih tahu dari mereka.Mereka dengan gampangnya meremehkan dan menyepelekan orang-orang yang jelas-jelas lebih tua dari mereka.Generasi muda zaman sekarang juga bisa dibilang generasi muda  dengan moral bobrok.Sedikit kasar memang, namun tidak semua memang, tapi rata-rata kebanyakan.Mengapa di bilang bobrok?? Contoh gampang saja, banyak generasi muda sekarang yang tak tahu lagi membedakan mana yang baik dan buruk.Dengan mudahnya mereka lebih memilih sesuatu yang buruk ketimbang yang baik, contoh disaat mereka senang akhirnya mereka lupa diri dan menuju ke mabuk-mabukan dan masuk dalam kehidupan dunia malam.Disaat mereka jatuh pun sama saja, bukan nya lari ke sang pencipta untuk mengadukan semua masalahnya malah mereka memilih obat-obatan sebagai media penyembuh.Artinya generasi muda zaman sekarang kebanyakan bermoralkan cepat putus asa.Mereka sulit sekali berfikir jernih.Semua maunya serba instant dan tak mau berusaha.Akhirnya menghalalkan segala cara untuk mendapatkan semua yang mereka inginkan.Moral beragama generasi muda sekarang pun nampak kian padam.Mereka seakan tak tahu lagi jalan menuju ALLAH swt.Malah mereka berkiblat ke sesuatu yang tak jelas dan bahkan mengundang musyrik.Balik lagi, mereka mungkin sedari kecil kurang mendapat pengetahuan soal agama dari keluarganya dan akhirnya setelah besar mereka seperti buta arah.Sungguh dari mana semua keadaan ini berakar??
          Maka dari itu, mulai dari sekarang khusunya para generasi muda (ditekankan generasi muda yang membaca secarik artikel ini) bisa mempertahankan sebuah nilai keindahan moral.Memang tak mudah, tapi jika terus dipelihara dan diterapkan lambat laun akan mengakar ke sesama maupun generasi muda yang ada di bawahnya.Karena esensi dari sebuah keindahan moral adalah sebuah sikap sebuah nilai kemuliaan yang muncul tanpa dibuat-buat dan menciptakan sebuah keharmonisan jika semuanya bisa mewujudkannya...
         

Selasa, 20 Maret 2012

Obat dari penyakit hati dilihat dari agama & kepercayaan masing-masing

          Memang kalau bicara soal penyakit, pastilah semua ada penyebabnya.Dari mulai terjangkit virus, tertular dari si penderita atau kurangnya menjaga kesehatan.Dan intinya itu semua berasal dari dunia luar.Namun ada satu jenis penyakit yang hampir pasti dimiliki setiap individu di seluruh dunia ini.Penyakit yang dimana sumber nya berasal dari pribadi sendiri dan cara menyembuhkannya terbilang unik, bukan dengan obat herbal ataupun ramuan-ramuan mujarab melainkan dari diri sendiri dan ketaqwaan.Mengapa demikian?Karena penyakit yang satu ini bukan berasal dari virus ataupun bakteri hidup, penyakit ini dinamakan 'penyakit hati'.Bukan berarti hati sesungguhnya, namun hati atau jiwa yang terjangkit penyakit tersebut.Efek jika terjangkit penyakit ini bukan lah sakit pada beberapa anggota tubuh, namun bisa berakibat bertambahnya 'dosa'.Karena jika seseorang telah terjangkit penyakit ini, urusannya bukan hanya kepada sesama manusia tapi bisa langsung ke Sang Pencipta.
         Penyakit psikis/penyakit hati bisa menyerang siapa saja.Tak perduli usia, suku, asal, atau apapun.Alias tak pandang buluh.Penyakit hati yang sering muncul pada umumnya ialah dengki, iri, sombong,dll.Mungkin dalam istilah kedokteran, mereka tak mengenal istilah penyakit itu.Itulah mengapa tadi diatas di sebutkan bahwa sumber penyakit ini bukan dari bakteri/virus.
          Contoh pertama yang akan di jelaskan yaitu penyakit hati dengki.Ya, penyakit ini muncul jika seseorang tak senang melihat kesuksesan atau keberhasilan sesorang.Dia merasa dengki karena nasib nya tak sama dengan orang itu.Muncul di benak otak nya untuk bisa menyamainya.dan segala cara apapun dihalalkan.Bisa berupa merencanakan untuk menjatuhkan nya, memfitnah nya, dll.Sungguh hal yang terpuji.Tak perduli dosa yang dihasillkan dari perbuatannya, yang penting dia senang melihat orang yang disiksanya merasa jatuh.
          Sebetulnya masih banyak lagi contoh-contoh penyakit hati lainnya.Namun tak mungkin di jabarkan juga satu persatu disini.Kalau bicara 'penyakit' pastilah ada obat nya atau penawarnya.Dan untuk yang satu ini, obat atau ramuan penyembuh dari penyakit ini ialah Keimanan dari pribadi masing-masing.Mengapa demikian, karena semua penyakit itu timbul dari dalam diri kita sendiri.Kasarnya, dengan sengaja kita yang menciptakan penyakit itu.Hanya dengan meningkatkan keimanan dari diri kita sendiri, insya ALLAH semua akan terhindar dari penyakit.Sebagai seorang muslim, sepatutnya kita menjauh dari penyakit itu.Karena dengan bersemayam nya penyakit itu, maka selain dosa yang kita dapat, efek yang timbul dalam kehidupan sehari-hari juga buruk.Seperti halnya, tidak disukai teman,menganggap dirinya paling hebat diantara semua nya,dll.Benar-benar tidak mencerminkan sikap seorang muslim.Tentu jika ingin benar-benar menjadi seorang muslim sejati, sudah sepatut nya dan sewajib nya kita berpedoman pada sikap dan perilaku nya Baginda Nabi Besar kita Nabi Muhammad saw.Bukan tanpa alasan mengapa kita harus berpedoman pada beliau.Sudah terbukti adanya dan jelas tertuang dalam kitab suci Al-Quran bahwa sikap dan perilaku beliau sangat mulia sedari beliau masih kecil.Betapa beliau mempunya hati yang bersih, pikiran yang jernih, dan jiwa yang bersahaja.Ucapan dan tutur kata beliau juga bisa teladani.Tak pernah berdusta, congkak, apalagi suka memfitnah orang lain.
           Maka dari situlah cara lain untuk menjadikan obat dari penyakit hati.Perbanyak iman dan taqwa dan percaya bahwa diatas langit masih ada langit, artinya segala sesuatu yang kita banggakan, sombongkan di dunia akan tak berarti apa-apa karena masih ada Sang Pencipta dan Sang Maha Segalanya, yaitu ALLAH swt.Jadi, jauhi dari sekarang semua yang bisa menjangkitkan penyakit hati.Kalau bukan dimulai dari diri kita sendiri, mau dari siapa lagi??

Senin, 19 Maret 2012

Gambaran Keadilan Hukum di Indonesia

          Jika kita berbicara soal hukum, pastilah kita tahu sedari dahulu bahwa indonesia menganut negara hukum.Segala sesuatunya telah diatur oleh hukum.Baik yang telah tercantum di Undang-undang maupun dalam pasal-pasal. Dan setiap warga negara Indonesia wajib dan harus patuh terhadap hukum-hukum yang telah dibuat.
          Namun, seiring bergantinya jaman semua telah berubah.Kini kenyataanya hukum bukan lagi ditakuti bagi warga negara yang melanggar hukum melainkan jadi 'mainan' bagi orang-orang berduit dan musibah bagi kaum kecil.Mengapa demikian?Ya jelas saja, kini khusus untuk kaum borjuis, berbuat kejahatan bukan lagi pantangan buat mereka, karena mereka seakan 'kebal hukum'. Seakan-akan mereka bisa membeli hukum dengan mudahnya menggunakan harta yang mereka punya.Dari mulai kasus yang kecil sampai yang terbesar.Mereka pasti tak akan terjamah oleh hukum.
          Itu sudah terbukti adanya.Beberapa contoh konkrit yang ada soal kekebalan hukum pernah terjadi di Indonesia.Masih segar dalam ingatan kita tentang sosok tersangka bernama 'Ayin' dalam kasus soal penggelapan dana BLBI.Memang dia benar adanya dijadikan tersangka, namun ajaib dan tercengang jika kita melihat keadaan dia selama dalam penjara.Hotel prodeo tempat ia menginap di sulap menjadi 'Hotel Bintang 5' dadakan.Fasilitas ruangan ber-AC ada,kasur yang empuk dan fasilitas salon-menyalon pun tak lupa tersaji.Benar-benar IRONIS!!! Disaat semua tahanan menempati ruangan sempit dan hanya beralaskan tikar,tidak sama halnya yang dialami ayin.Dia bisa dengan rileks dan santai menikmati hari-hari selama di penjara dengan senyum sumringah.Bagaimana tidak,bayangkan saja dalam penjara saja bisa seperti dirumah bahkan bagaikan dalam hotel.Namun yang namanya bangkai pasti tetap saja tercium sekalipun ditutup rapat-rapat.Semua terungkap karena adanya sidak dadakan dari Pakar hukum UI yang sekarang menjabat menjadi wakil menteri hukum dan ham 'Denny Indriana'.Dan akhirnya kita bisa melihat bahwa semakin jelas bahwa hukum di indonesia sudah semakin carut marut.
         Sebetulnya penyebab lemahnya hukum di indonesia bukan hanya berasal dari si pihak yang bersalah karena bisa 'membeli hukum', namun juga bisa berasal dari instansi-instansi yang khusus menangani hukum.Mereka dengan mudahnya tergoda oleh 'uang pelicin' yang disodorkan dari tangan tersangka.Dan apabila sudah berbicara uang, semua bisa terjadi.Hukum bisa diubah-ubah dengan entengnya layaknya sebuah naskah skenario film.Tak perduli apa akibatnya dan kerugian  perbuatannya.Dan apa hasilnya? Seorang yang awalnya berstatus tersangka bisa terbukti bebas.Masih kurang juga??Pasti kita jelas masih ingat sosok 'Mochtar Muhammad' yakni seorang tokoh yang menjabat sebagai salah satu pejabat daerah di Bekasi.Jelas halnya sedari awal dia sudah terbukti bersalah karena kasus korupsi, namun apa yang terjadi?Dia divonis bebas!!Padahal sudah jelas adanya sumber yang mengatakan bahwa ia terbukti KORUPSI!!
          Namun lain halnya keadilan hukum bagi orang kecil yang memiliki keterbatasan dana.Hukum menjadi momok yang menakutkan baginya.Karena dengan tanpa ampun hukum bisa membuat hidup mereka tersiksa.Ada satu contoh kasus betapa tidak adilnya hukum di indonesia yang sempat terpublikasi ke muka publik.Tentu masih ingat bukan tentang kasus seorang bocah yang dituduh mencuri salah satu sandal aparat.Namun apa yang terjadi? Bocah itu dilaporkan ke polisi karena tuduhan mencuri, dan bocah itu divonis dengan pasal pencurian.Walah walah!!Memang sudah tumpang tindih hukum di indonesia!!Ada lagi kasus lain mengenai sinis nya hukum bagi kaum kecil.Di salah satu daerah di indonesia, seorang nenek yang tak sengaja mengambil beberapa tanaman jagung di salah satu kebun milik tetangganya.Padahal aslinya alasan nenek itu tak sengaja mengambil karena dia kelaparan.Namun apa akhirnya?? Si yang empunya kebun melaporkan ke pihak yang berwajib dan nenek itu alhasil di vonis bersalah.Padahal hanya tak sengaja dan lihat siapa orangnya...hanya seorang nenek-nenek.Apakah sudah hilang rasa belas kasihan untuk orang-orang seperti mereka?? Bandingkan dengan orang-orang yang terbukti bersalah dengan kasus besar seperti korupsi dll.Mereka sama sekali tak tersentuh hukum.Seakan mereka lebih perkasa dibanding hukum.
         Inilah fenomena yang kini terjadi di indonesia.Seakan-akan hukum memilih-milih siapa yang dihakiminya.Faradigma yang menyeramkan bagi kaum-kaum kecil sehingga mereka enggan sekali bermasalah dengan hukum.Entah sampai kapan kebobrokan ini berakhir.Selama masih ada kaum ningrat yang menghalalkan segala cara untuk mempermainkan hukum, ya selama itulah hukum di indonesia masih carut marut.

Senin, 12 Maret 2012

Manusia dan Cinta Kasihnya (tugas 3)

          Kalau bicara soal cinta kasih pastilah tak lepas dari hubungan antara satu individu dengan individu lainnya.Hubungan ini pun bersifat universal, bisa diaplikasikan antar sesama anggota keluarga, kekasih, sepasang suami istri, teman, sahabat, dll.Dengan makhluk hewan pun bisa terwujud adanya saling cinta kasih.Semuanya dilakukan atas dasar peduli satu sama lain, cinta yang tulus, dan kasih sayang, dan intinya tetap tanpa pamrih.
         Untuk penggambaran manusia dan cinta kasihnya pada kesempatan kali ini yaitu bagaimana cinta kasih nya seorang ibu terhadap anaknya.Bisa dibayangkan beribu bahkan berjuta cinta kasih seorang ibu terhadap anaknya terhitung masih dalam kandungan sampai kelak anak itu besar.Bagaimana dengan penuh cinta sang ibu merawat dan menjaga baik-baik janin yang ada dalam kandunganya selama kurang lebih 9 bulan, diberikan asupan gizi yang cukup agar kelak berharap menjadi anak yang berguna bagi orang tua maupun nusa dan bangsa.Semua dilakukan atas dasar tulusnya cinta dan kasih seorang ibu tanpa satupun mengharapkan balasan dari anak itu.Kemudian tiba saatnya kelahiran, bagaimana sang ibu dengan berani mempertaruhkan nyawanya agar sang anak bisa terlahir ke bumi dan menatap dunia yang sangat indah ini.Lalu dengan telaten nya sang ibu menyapih sang anak dengan ASI -nya sampai umur 2 tahun.Tak perduli siang dan malam,terus saja sang ibu mengalirkan cinta dan kasihnya kepada sang anak.Dirawat dan dijaga sampai ia besar sekalipun waktu tidur sang ibu terus terjaga.Tak pernah terasa letih atau mengeluh bosan dalam hal menyuntikan cinta dan kasihnya kepada sang anak.

         Setelah sang anak beranjak dewasa, tidak lantas cinta dan kasih sang ibu akan berhenti.Oh tentu tidak! Seperti sudah sebuah naluri, cinta nya sang ibu baru akan berakhir sampai tibalah nafas terakhir sang ibu.Mungkin perwujudan cinta kasih sang ibu agak sedikit berbeda dibandingkan waktu kecilnya sang anak.Tetapi sekali lagi, perwujudan cinta kasih sang ibu kepada anak merupakan salah satu contoh nyata bahwa cinta kasih seorang manusia terhadap manusia lainnya bisa menjadi sangat kental dan besar apabila dilandasi sama-sama darah daging sendiri.Yang bukan darah daging pun bisa sangat kental perwujudan cinta kasih nya, apalagi ini yang benar-benar berasal dari darah daging nya sendiri,
         Beruntunglah jika kita terlahir sebagai anak yang mendapat anugrah berjuta cinta dan kasih dari seorang ibu.Betapa kita merasa menjadi anak/manusia yang paling beruntung saat itu.Karena mengapa? Efek atau akibat yang muncul apabila semenjak kecil kita mendapat cinta dan kasih dari seorang ibu akan mempengaruhi proses kelangsungan hidup kita kelak.Pertumbuhan sang anak pun akan tertata karena mendapat 'pencerahan' dari sang ibu dan tak lupa sang ayah.Tidaklah mungkin sang anak dalam kehidupannya akan melenceng dari garis normal padahal cinta dan kasih dari ibu nya tak berhenti mengalir.Mungkin ada faktor lain yang mempengaruhinya, bisa saja dari faktor pergaulan.Dan yang perlu diingat bahwa cinta dan kasihnya sang ibu terhadap anak tak bisa terbeli dan tak ternilai dengan harta di dunia ini.Cinta kasih nya sang ibu tak bisa di beli atau dijual kepada orang lain, karena semuanya berasal dari perasaan,ya perasaan dan tulusnya hati....


          Jika diatas dijelaskan sedikit apabila sang anak mendapat kucuran cinta kasih sejak kecil,kali ini sedikit dijabarkan perihal mahalnya sebuah cinta kasih yang tak dirasakan sang anak sedari kecil.Sangat berbanding terbalik dengan yang mendapat sedari kecil.Sang anak pasti akan merasakan satu kekurangan dalam dunia ini, merasa ada yang kosong atau apapun itu.Hidupnya pun menjadi terombang-ambing karena tak adanya lentera abadi yang berasal dari sang ibu.Banyak hal yang bisa menyebabkan tak mendapatnya cinta kasih dari sang ibu.Bisa wafatnya sang ibu ketika anak itu lahir atau masih belia, atau yang paling sering terjadi adalah efek karena berpisahnya sang ibu dengan sang ayah alias anak Broken Home.Sekalipun sang anak masih mendapat cinta kasih dari salah satu orang tuanya, tetapi tetap saja masih belum lengkap alias pincang sebelah.Dan solusi yang terbaik jika berada pada kondisi ini ialah hanya bisa memanjatkan banyak doa dan berharap datangnya cinta kasih dari Sang Pencipta ALLAH Swt.Karena hakekatnya dari Dia-lah cinta kasih sang ibu berasal.
           Maka, yang terakhir jagalah baik-baik cinta kasih sang ibu.Karena apabila engkau merusaknya, maka engkau akan menyesal bukan main di kemudian hari.Dan jika besar nanti, engkau tidak perlu membayar semua cinta kasih sang ibu yang pernah diberikan sedari kecil, tetapi cukuplah engkau merawat ibu mu saat hari tua nya tiba.Rawat dan jagalah beliau sebagaimana beliau merawatmu sedari kecil.Jaga terus perasaanya dan buatlah dia selalu tersenyum bahagia melihat keberhasilan mu kelak..

Minggu, 11 Maret 2012

Merah Putih dan Para Maling Berdasi

          Sebagai orang indonesia asli, pastilah terlahir banyak makna setelah mendengar kata 'indonesia.' Ada yang menyebutnya sebuah negara yang besar di kawasan asia tenggara,ada juga yang mengartikannya sebagai negeri bahari,tak jarang pula yang mengartikan sebagai negara dengan sejuta budaya.Namun yang paling mencolok adalah ketika ada orang indonesia yang menyebut indonesia sebagai 'rumahnya para koruptor.' Ya lumrah saja jika sekarang fenomena itu muncul di pikiran oarang indonesia.Mengapa tidak?Karena sudah tak asing lagi dan bukan rahasia umum jika indonesia lekat sekali dengan yang namanya korupsi!!Itu bisa terlihat dari makin bermunculannya nya 'tikus-tikus kantor' yang makin hari ke hari makin sadis untuk menggerogoti uang-uang rakyat tak berdosa.Namanya juga tikus, implementasinya berarti binatang yang doyan apa saja alias rakus.Namun, sekarang buakan hanya tikus (hewan) yang sering berkeliaran di lorong-lorong tetapi tikus-tikus yang berpenampilan rapih, berdasi, intelektual pun juga hadir.Waaww!!
          Entah darimana istilah itu berasal, namun inilah budaya yang sedang hangat-hangatnya jadi topik berita di negara tercinta ini.Entah karena memang mereka yang mewarisi sifat tikus (hewan) itu sendiri, atau mereka meniru gaya nya si tikus yang tanpa ragu melahap semua barang yang ada di depannya.Namun, ada sedikit perbedaan perihal tikus yang satu ini.Tikus yang satu ini adalah tikus yang berpendidikan tinggi, berdasi, rapih,dan intelektual.Namun hanya satu incaran mereka, yaitu UANG.Segala sesuatu yang berbau dan berhubungan dengan uang tanpa ragu mereka gibas habis.Tak perduli darimana uang itu berasal, untuk apa uang itu atau apa akibatnya jika uang itu mereka sunat untuk kepentingan perut mereka sendiri.Sungguh ironis memang, disaat negara merah putih kita ini sedang tertatih membangun image bersih dari korupsi, namun malah semakin banyak koruptor-koruptor biadab yang ttumbuh dengan pesat laksana tumbuhan yang terpupuk dengan rapih.Kalau boleh dibilang, sejujurnya negeri ini belumlah merdeka dengan seutuhnya.Memang kita sudah tak lagi dijajah oleh bangsa asing yang memaksa kita menjadi pekerja paksa,dll.Namun kali ini berganti penjajah baru, bukanlah bangsa asing yang menjadi peran utama namun tak lain adalah orang-orang dari bangsa ini sendiri.Bisa diibaratkan bagai duri dalam daging,keberadaanya sangat menyakitkan..khususnya untuk bangsa ini.

          Tidak sedikit upaya pemerintah untuk membasmi wabah tikus-tikus berdasi ini.Tak sedikit pula yang berhasil diringkus dan akhirnya bermukim di hotel prodeo.Namun bagai sudah mendarah daging, jika mereka tertangkap akan tumbuh lagi generasi penerusnya dibawahnya.Tak tahu karena tergiur dengan hasilnya atau sudah menjadi prioritas mereka dalam hidup.Segala cara sudah dilakukan pemerintah untuk mengupayakan agar semua koruptor tertangkap.Dibentuk pula badan-badan negara yang khusus menaungi pemberantasan korupsi.Namun anehnya, para koruptor pun juga tak kehabisan akal dengan cara yang dilakukan pemerintah.Berbagai cara dihalalkan agar mereka lepas dari jeratan hukum, seperti lari ke luar negeri, menimbun hartanya, atau jika mereka benar tertangkap mereka beralih ke cara yang lain yaitu berpura-pura lupa.Sungguh cara yang KLASIK!!
         Entah harus darimana cara untuk memulai memberantasnya.Atau mungkin memang di negara ini terbuka lebar kesempatan untuk korupsi.Mereka sama sekali tak memikirkan apa akibatnya jika mereka melakukan hal tersebut.Bisa dibayangkan jutaan mungkin milyaran uang rakyat tak berdosa yang mereka sunat dan masuk ke dalam kantong mereka sendiri.Seluruh rakyat pun pastinya menangis dan tak rela uang yang mereka dedikasikan untuk negara ini malah dibelokkan ke kantong orang-orang yang tak berperikemanusiaan seperti mereka.Tindakan kontra korupsi pun gencar dilakukan,namun sekali lagi tak ada hasil.Para tikus-tikus berdasi masih dengan bebas melenggang seperti orang yang tak berdosa sama sekali.Dan lembaga-lembaga pemerintahan lah yang menjadi sasaran empuk buat para koruptor.Sungguh beban berat yang harus ditanggung rakyat indonesia dan tak ayal image bangsa ini pun semakin tercemar diantara negara tetangga lainnya.

         Kini yang bisa dilakukan hanyalah berdoa dan berharap penuh pada lembaga-lembaga bentukan pemerintah untuk sesegera mungkin memberantas budaya korupsi di tanah merah putih ini.Kami percaya mereka yang tergabung dalam lembaga itu akan bekerja semaksimal mungkin untuk membasmi tuntas para koruptor.Dan kita yang hanya sebagai rakyat biasa yang bisa dilakukan untuk memberantas korupsi adalah dengan membudayakan gerakan anti korupsi sejak dini untuk generasi-generasi yang ada di bawah kita.dan mulailah dari dalam diri sendiri untuk sama sekali tidak melakukan korupsi mulai dari hal yang paling kecil sekalipun.Karena apabila kita telah mencobanya dan berhasil, maka virus itu akan terus merangsek masuk dalam otak kita dan seterusnya akan ingin mencoba kembali yang namanya 'korupsi.'

Jumat, 09 Maret 2012

Tangisan Tanpa Air Mata


         Sebetulnya bukan tanpa alasan mengapa tulisan ini di buat.Tetapi lebih kepada bentuk kepedulian yang mungkin tak sempat ditunjukan kepada mereka yang ada di luar sana.Hakekatnya kita hidup di dunia ini sudah tercipta dengan berbagai bentuk perbedaan.Dengan bertambahnya detik disetiap menit,bertambahnya menit disetiap jam dan seterusnya bertambah pula tuntutan beban hidup kita di dunia.Selain salah satunya tuntutan kita sebagai hamba ALLAH Swt.Ada yang menjalani hidup ini dengan suka cita, ada yang melangkahkan jejak langkah hidup nya dengan bergelimang harta dan tidak sedikit pula yang melewati garis hidupnya dengan rintihan dan berpeluh keringat.
         Saya sengaja mengangkat ini menjadi sebuah tulisan karena terinspirasi dari penglihatan saya selama saya hidup sampai sekarang.Bagaimana kita 'dipaksa' mengucurkan keringat lebih banyak dibandingkan yang lainnya.Memang kita tidak bisa menyalahkan keadaan karena segala sesuatunya sudah ada yang mengatur.Namun dari keadaan perbedaan itulah yang akhirnya tercipta sebuah kekeliruan yang semakin lama semakin menebal.Bahwa semakin hilang nurani dari seorang manusia yang mungkin dikategorikan 'berlebih' dibanding yang lainnya.Meraka seakan-akan lupa bahwa masih ada orang lain disekitar mereka yang jauh berbeda seperti mereka.Harusnya, dengan adanya keberadaan mereka sebagai 'orang kecil' bijaknya bisa menjadi sebuah 'suntikan' dalam hidup mereka.Maksudnya adalah keberadaan mereka sebagai 'orang kecil' bisa dijadikan sumber untuk bermawas diri bahwa bagaimana orang-orang yang tak seberuntung dibandingkan mereka bisa bertahan hidup,tetap survive, bertarung diantaranya kencangnya badai untuk terus melewati hidup ini walau aslinya langkah mereka sudah tak sanggup lagi untuk berjalan.Namun mereka tetap memaksakan untuk melangkah walau terasa perih, dan walau rasa perih itu terus menghujani mereka, tetap mereka berjuang untuk hidup yang hanya sementara ini.Sesungguhnya kita hidup di dunia yang penuh tanda tanya, yang tak mungkin dapat kau ubah dan terpaksa mengikutinya.Kita pun hidup diantara benar atau salah yang tak mungkin dapat diukur dengan rasa.
          Ada contoh kecil yang sedikit bisa mewakili pernyataan diatas dimana tanpa ragu,takut ataupun gentar mereka tetap bergerak hidup tanpa ragu sekalipun umur tak pernah membatasi mereka.Waktu itu saya sedang menumpang naik metromini jurusan Ps.Senen-Manggarai.Ditengah perjalanan seperti biasa kami para penumpang dimintai ongkos bayaran,Namun betapa kagetnya saya ketika melihat ada seorang bocah kecil yang kisaran umurnya kurang lebih 10 tahun dan ternyata dia lah kernet(sebutan untuk penagih ongkos di angkot) dari metromini tersebut.Sekejap saya terdiam menatap bocah itu tanpa berkedip walau bocah itu sudah ada tepat di depan saya.Saya terhenyak ketika dengan umur sebelia itu, kebebasan nya sebagai seorang anak kecil terenggut oleh kerasnya kehidupan.Batu karang pun mungkin bukan suatu halangan buat dirinya.Tak lagi dia mengenal kata bermain dengan teman sebaya nya, dan jangankan bermain, untuk sekedar bersantai dirumah saja mungkin sudah menjadi hal yang langka buat dia.Mungkin dalam hatinya sebagai sosok anak kecil pastilah menjerit dan menangis.Namun tangisannya tanpalah air mata.Air mata itu seakan enggan untuk keluar dari pupil mata lentiknya.Seperti mengerti yang sedang dilalui tuannya.Dan yang membuat saya makin terhenyak adalah untuk sekedar meluruskan uang ongkos saja dia masih kesulitan.Seperti belum terbiasa dengan keadaan seperti itu.Sungguh tak tega.Dimanakah orang tuanya,kakak nya atau saudara-saudaranya??Apa mungkin setega itu orang tuanya membiarkan anaknya harus terlalu dini untuk sekedar mencicipi kerasnya hidup.Kelak mau jadi apa dia setelah besar nanti? Belum lagi kejahatan yang terus mengintai dan sewaktu-waktu bisa menyerang mereka.Namun mungkin dipikiran mereka, bila mereka tidak melakukannya, mereka mau makan apa besok.Karena hidup ini terus berjalan, tak mungkin berhenti apalagi diputar kembali.Seperti tanpa beban yang terlihat di raut wajah tampannya, seakan mereka sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini.Namun sejujurnya, pastilah bocah itu menjerit dan aslinya jika disuruh memilih pasti menolak untuk melakukannya.Bocah mungil itu punya segudang mimpi yang sudah terukir dalam otak mereka, namun mereka tak yakin apakah mimpi mereka itu bisa terwujud kelak di kemudian hari atau tidak.Namun mau bagaimana lagi???
         Sebetulnya masih banyak bocah-bocah yang senasib dengan dirinya yang tersebar luas di negeri ini.Dan kalau bisa dibilang justru seperti bocah itu dan yang lainnya lah yang senasib dengan mereka yang lebih mengerti soal hidup dibandingkan orang-orang yang bergelimang harta.Ya, hidup bukan hanya semata soal uang, tapi hidup adalah perjuangan, hidup adalah pilihan.Perjuangan mencari jati diri, perjuangan menemukan sebuah kehidupan yang sebenarnya dalam hidup mereka walaupun tak jelas kapan mereka bisa menemukannya.Namun bukan berarti kita melupakan Sang Pencipta kita.Justru karena Dia-lah 'sutradara' dalam hidup ini, pasti punya segudang rencana untuk tiap masing-masing individu yang masih bernafas.Terus memohonlah dan sampaikanlah segala keluh kesahmu kepada Dia dan insya Allah Dia akan menjawabnya, dan percayalah Dia akan menunjukan Kasih nya melalui jalan-Nya sendiri.Akui pada -Nya segala kelemahanmu, Dia lah yang akan menguatkanmu.

          Dan ingat, hidup bukan hanya melulu soal uang dan harta.Dan inti dari tulisan ini adalah bagaimana kita bisa menemukan segala misteri hidup yang masih terbungkus rapih dan hanya kita seorang yang akan mengetahui semua misteri hidup yang belum terkuak.Sekali lagi, hidup adalah perjuangan, hidup adalah pilihan, dan hidup adalah film yang terbaik sepanjang masa....percayalah.

Kamis, 08 Maret 2012

Pengaruh Suatu Kebudayaan Dalam Kehidupan Kita

          Terciptanya sebuah kebudayaan sudahlah ada dari jaman dahulu kala.Khusunya untuk negeri kita tercinta di Indonesia.Setiap provinsi pasti memiliki kebudayaan masing-masing.Kemudian dipecah kembali, dalam provinsi itu pasti memiliki kota, dan masing-masing kota pun memiliki kebudayaan masing-masing dan begitu seterusnya.Entah darimana kebudayaan itu bisa tercipta, kita sebagai generasi penerus pun tak akan pernah tahu.Yang terpenting hanya kita sebagai generasi penerus sebisa mungkin melestarikan kebudayaan-kebuadayaan tersebut agar tak tergerus dimakan oleh jaman.
         Kita sebagai generasi penerus yang hidup di jaman sekarang bisa dibilang sangat beruntung hidup, tinggal dan besar di Indonesia.Mengapa??Karena tanpa kita sadari sepenuhnya negeri kita kaya sekali akan nilai kebudayaannya.Namun hanya sebagian kecil individu-individu yang mau mengenalnya terlebih melestarikannya.Karena mereka mengganggap bahwa kebudayaan di tempat tinggal mereka masing-masing hanyalah sebuah adat turun-temurun yang apabila tak dijalankan tak terlalu berpengaruh dalam hidupnya.Namun itu benar-benar keliru!!Justru sedikit banyak kebudayaan itu mempengaruhi kehidupan mereka sekarang dan sampai anak cucu nya kelak.Berikut akan dijabarkan sedikit beberapa kebudayaan dari masing-masing daerah di Indonesia yang sangat terkenal dan sampai saat ini masih terlestarikan dengan baik.Dan berikut yang akan dijelaskan adalah contoh kebudayaan yang umum di kehidupan kita.
          Contoh yang pertama, mungkin hampir sebagian besar di seluruh kota yang ada di Indonesia masih menjalankan kebudayaan ini, yaitu budaya 'ngabuburit'...ialah istilah untuk waktu senggang menjelang berbuka puasa.Diwaktu inilah biasanya anak-anak kecil, remaja sampai orang tua menghabiskan waktu sorenya untuk melakukan berbagai aktifitas nya sampai tiba waktunya berbuka puasa.Entah siapa yang menciptakan istilah ini atau dari tahun berapa istilah ini muncul, tapi buktinya sampai saat ini budaya tersebut masih 'laris manis' di lakukan orang.Dan sekiranya sampai anak cucu mereka juga akan tetap melestarikan budaya tersebut, disamping karena negara kita bermayoritaskan islam, tetapi di waktu inilah banyak hal positif yang bisa dilakukan.Jadi, seiring perkembangan zaman yang semakin cepat, pengertian tentang sebuah kebudayaan tidak lah dilihat dari satu sudut pandang saja, tapi bisa dilihat lebih kompleks.Ya itu tadi, memang kalo dipikir, tanpa kita ber 'ngabuburit' pun sebetulnya tak jadi masalah, tapi memang kebetulan di jam-jam tersebut lah puncak dari tak sabarnya kita menunggu waktu berbuka puasa.Dengan kita mengisi kegiatan, tanpa kita sadari adzan maghrib berkumandang dan tibalah waktu berbuka puasa.Betul bukaan??Masih dalam suasana yang sama tapi dengan budaya yang berbeda, yaitu budaya 'membangunkan orang untuk sahur.'Ini juga bisa dibilang budaya turun temurun,selain mendapatkan pahala jika dilihat dari sisi agama, tapi budaya ini cukup menarik.Mengapa? Karena kita sebagai anak remaja (karena sebagian besar yang melakukan remaja) bisa mengukur sampai sejauh mana kita berkreasi terutama dalam hal cara membangunkan orang untuk sahur.Bisa hanya dengan kata-kata, atau bisa dirangkai menjadi sebuah alunan nada/musik.Karena ini terbilang cukup ampuh, maka sampai sekarang kebudayaan ini masih tetap dilestarikan dan bisa dicontoh oleh generasi-generasi penerus dibawahnya bahwa ini adalah budaya yang positif dan membawa pahala untuk diri masing-masing.
          Budaya lainnya yang sangat umum dilakukan di Indonesia adalah sikap ramah dan murah senyum.Ini lebih ditujukan untuk budaya dari tanah jawa khusunya untuk D.I.Y (Daerah Istimewa Yogyakarta).Tapi bukan bermaksud juga mengesampingkan daerah lain hanya karena yang saya sebut cuman provinsi ini saja.Ini hanya karena kebetulan saya orang sana dan sudah merasakan langsung kentalnya budaya kesopanan di provinsi tersebut.Jadi, hampir semua orang-orang asli di Yogyakarta sangat menghormati sekali yang namanya orang lain sekalipun ia tidak mengenalnya.Itu bisa terlihat dari cara bicaranya kepada orang lain, halus,sopan dan dilengkapi dengan senyuman.Siapapun yang bertanya pasti akan dijawab dengan rendah hati dan disertai senyum.Ketika kita berpapasan di jalan raya atau dimanapun dengan orang-orang disana pun pasti kita 'dihadiahi' sebuah senyuman.Ya, dijamin tanpa pamrih senyuman mereka.Sekali lagi, tak pernah tahu bagaimana budaya ini tercipta.Namun beginilah adanya,kita sebagai generasi penerus hanya bisa berusaha melestarikannya dan untuk orang-orang yang bukan asli dari yogya bisa mengambil sisi positif dari budaya ini bahwa sebuah budaya tidak melihat kasta seseorang,ras,suku dan agama!!Dan bisa diterapkan dimanapun kita tinggal.
         Namun sekarang tanpa kita sadari banyak budaya-budaya dari luar yang perlahan-lahan mulai masuk di kehidupan kita.Intinya budaya tersebut sma sekali tak ada manfatnya untuk kita.Bisa dilihat budaya asing yang mengalahkan budaya sendiri yaitu semakin 'beraninya' kaum-kaum hawa memamerkan aurat nya kepada khalayak ramai tanpa rasa malu sama sekali.Itu sangat mengenaskan, disaat negara kita tersohor karena budaya yang sopan dan tahu 'sopan santun' dalam segala hal terutama dalam hal berpakaian, ini malah TERBALIK.Dan bahaya nya, apabila tidak segera dicegah, bisa berakibat fatal untuk generasi-generasi penerus yang ada di bawah nya kelak.
   Jadi, sesungguhnya pengaruh sebuah kebudayaan dalam kehidupan sangatlah penting dan bermanfaat.Karena apabila kita melestarikan kebudayaan tersebut, yang mendapat sisi positif dalam kehidupan bukan hanya kita seorang tapi bisa untuk generasi penerus lainnya kelak.Tapi balik lagi, semua tergantung masing-masing individu tersebut, bisa pintar memilah-milahnya atau tidak.Selama itu positif untuk kehidupan kita, kenapa tidak.Tapi kalo sekiranya tidak bermanfaat atau mungkin malah merugikan ya silahkan ditinggalkan....