Pilih Warna Kesukaan Anda

Efek Blog
Just a little place where i spend my lost time....: November 2011 -->

Minggu, 27 November 2011

KeHiDUpan kOta

       Kota adalah perluasan dari desa.Sebagian banyak orang menganggap kota adalah "surga nya dunia".Karena di kota tersedia apapun yang kita mau.Mulai dari lapangan pekerjaan yang menghuni, gedung-gedung pencakar langit, tempat-tempat wisata yang indah dan masih banyak lagi.Kota pun dihuni oleh beragam masyarakat dari berbagai penjuru.Tujuan mereka tak lain dan tak bukan adalah ingin merubah kehidupan sosial mereka.Karena mereka menganggap hidup didaerah tidak akan bisa berbuat apa-apa.Orang-orang dari daerah rela meninggalkan kampung halamannya hanya untuk mencari peruntungan dan mengadu nasib di kota.Karena kota telah menjajikan semuanya.Namun tidak semuanya berhasil hidup di kota,jika memang sudah takdir nya,maka ia berhasil namun tak sedikit yang harus merasakan 'kejamnya' hidup di kota.
       Keadaan seperti itu sudah sangat lumrah terjadi.Dengan 'modal nekat' mereka tanpa ragu 'hijrah' ke kota.Padahal setibanya di kota, mereka tidak tahu tujunnya apa dan mau berbuat apa-apa.Mereka hanya mengantungkan harapan pada 'arah angin dan rumput yang bergoyang' dan berharap bisa mengantarkan mereka untuk mewujuidkan ambisi mereka dan merasakan sedikit manisnya kehidupan kota seperti apa yang telah mereka dengar dari sanak saudara mereka yang terlebih dahulu sudah hijrah ke kota.
       Semua orang bisa melakukan apa saja dikota, dari mulai bekerja, mengembangkan karir,bakat dan minat, mengembangkan bisnis dan usaha, dll.Seiring kemajuan sebuah kota,lambat laun menimbulkan beragam permasalahan.Contoh konkrit yang saat ini terjadi salah satunya adalah kemacetan yang merajalela.Dengan seiring bertambahnya daya beli masyarakat, dan meningkatnya produksi otomotif, membuat kemacetan tak bisa lagi dihindari.Jalan-jalan yang tersedia sejak dahulu tak mampu lagi menampung kendaraan yang terus menerus melintas tanpa henti.Faktanya, tak hanya di jalan-jalan besar terjadi kemacetan, namun dibeberapa jalan kecil, perempatan dan pertigaan jalan juga terjadi.Aparat setempat pun dipaksa harus bekerja ekstra keras untuk bisa menertibkannya.Faktor lain dari penyebab kemacetan adalah pembangunan sarana infrastruktur dimana-mana.Jalan-jalan yang tersedia semakin menyempit.Semua didasari oleh kebutuhan pasar yang tinggi.
       Permasalahan lain yang terjadi kota adalah laju pertambahan penduduk yang kian tahun makin tidak terkendali.Mereka yang tidak mempunyai hunian tetap mencoba mencari alternatif untuk tinggal sementara di tempat-tempat yang tidak boleh ditinggali.Ditambah lagi selain pertambahan laju penduduk akibat tranmigrasi, permasalahan lainnya adalah angka kelahiran yang terjadi.Memang tidak ada data yang akurat mengenai angka kelahiran.Namun tidak adanya sosialisasi mengenai program KB dari pemerintah kota yang akhirnya membuat pertumbuhan angka kelahiran semakin tak terkendali.Dan mungkin masih banyak lagi contoh-contoh lainnya.
       Diatas telah dijabarkan beberapa contoh yang sedikit 'negatif'' dari kehidupan kota.Namun bukan berarti kota tidak mempunyai sisi 'positif'.Salah satunya adalah lapangan pekerjaan yang banyak dan peluang bisnis yang cukup menjajikan.Orang-orang rela melakukan investasi dalam jumlah besar hanya untuk mengembangkan bisnisnya.P:ekerjaan yang ditawarkan di kota pun beragam.Dari mulai yang enak sampai yang tidak enak.Tapi tetap saja ada orang yang rela melakukan pekerjaan yang tidak enak, hanya demi sesuap nasi dan harapan merubah nasib.Miris memang.
       Namun dari secara keseluruhan penjelasan diatas, bahwa kota adalah tempat yang indah.Kota sudah memberikan semua.Tinggal kita saja apakah mampu membalas budi baik kota?Tak ada yang tahu, semua masih misteri, hingga nanti waktu yang mmenjawabnya.Kota....kota....

Jumat, 25 November 2011

TUGAS 3 : Perilaku perspektif dalam sturktur sosial Mikro dan Makro

     Perspektif perilaku menyatakan bahwa perilaku sosial kita paling baik dijelaskan melalui perilaku yang secara langsung dapat diamati dan lingkungan yang menyebabkan perilaku kita berubah.Perbedaan utama dalam perspektif perilaku meletakkan struktur sosial (makro) sebagai perilaku sosial individu, sedangkan sebagian lebih memandang individu (mikro) merupakan agen yang aktif dalam membentuk perilakunya sendiri.
     Mungkin sedari kecil kita sudah banyak mengalami banyak perspektif perilaku yang terjadi di sekitar kita yang akhirnya membentuk kararter dan kepribadian untuk kita sendiri.Tanpa disadari dari berbagai peristiwa hidup yang dilewati membuat kita sadar dan mengerti peran kita sebagai individu ataupun di masyarakat.
     Contoh sederhana dari perilaku sosial individu (makro) berdarsarkan pengamatan ialah perilaku seorang ayah terhadap keluarganya yang tinggal di sebuah komplek.Dimana komplek tersebut banyak dihuni oleh kepala leluarga lainnya.Perilaku figur seorang ayah sangatlah vital karena nantinya dari sosok sang ayah lah kepribadian perilaku keluarganya bisa tercermin.Seorang ayah tidak lah cukup dinilai hanya dari status nya saja,tetapi mencakup semua.Mulai dari cara berbicara,perilaku,kebiasaan, dll.Banyak perilaku dari sang ayah yang bisa dicontoh bagi keluarganya.Dilingkungan masyarakat,seorang ayah juga termasuk seorang warga.Dimana dia turut serta dalam organisasi lokal yang dibentuk oleh warga setempat.Contoh saja ikut dalam keanggotaan Karang Taruna,Pengurus RT/RW,pengajian,dll.Disebuah komplek seberang,biasanya setiap seminggu sekali diadakan kegiatan kerja bakti.Selain bertujuan untuk kegiatan kebersihan,secara tidak langsung kegiatan ini menumbuhkan sikap dan perilaku sang anak terhadap apa yang dilakukan oleh sang ayah.Tak dipungkiri dia pasti melihat aktivitas ayahnya secara langsung.Dan efek yang ditimbulkan dari perilaku sang ayah adalah bahwa kita harus sadar akan kebersihan baik untuk lingkungan sekitar dan diri sendiri.Pasti tergambarkan di benak sang anak bahwasanya ayah nya adalah orang yang cinta akan kebersihan.
     Kemudian perilaku berikutnya, ayah nya selalu mengajak anaknya untuk beribadah kepada TUHAN YME.Tidak pernah dia mencontohkan sang anak untuk meninggalkan perintah agama.Dari sikap sholeh tersebut lah akan membentuk lagi perilaku sang anak bahwa ayah nya adalah seorang yang religius
     Lanjut lagi ke perspektif perilaku sebagai agen yang aktif dalam membentuk perilakunya sendiri (mikro) ialah kehidupan kita di lingkungan sekitar.Sebagai seorang individu, segala bentuk perilaku terbentuk dengan sendirinya.Banyak faktor-faktor penyebab terbentuknya individu mempunyai perilaku yang positif atau negatif.Positif disini maksudnya seorang individu tersebut berlaku secara sopan dan baik di lingkungan sekitarnya.Individu tersebut banyak bergaul dengan teman-teman sebaya nya ataupun yang lebih tua darinya.Pasti diantara semua ada yang berperilaku dan bersifat positif dan negatif.Pergaulan juga bisa mempengaruhi pembentukan perilaku seseorang.Apabila individu tersebut salah dalam memilih teman, bukan tidak mungkin individu tersebut bisa mengakibatkan penyimbangan dalam pembentukan perilakunya.
      .Didalam masyarakat. bukan berarti seorang individu tidak bisa berbuat apa-apa.Kebetulan individu tersebut diberi kelebihan olah TUHAN dalam hal ilmu agama.Individu tersebut berprinsip bahwa kita sebagai manusia haruslah mempunyai kesadaran untuk saling toling menolong.Kemudian dia mempunyai inisiatif untuk membagi ilmunya dengan cara mengajarkan ngaji bagi warga sekitar dan tanpa biaya.Tak ayal perilaku seorang individu tersebut memberi dampak yang positif di lingkungannya tempat dia tinggal.Dia mempunyai peran yangn penting pula dalam hal pembentukan perilaku individu-individu lainnya.

Rabu, 23 November 2011

Tugas 2 : Pemahaman dari pola kehidupan yang dimiliki oleh manusia

     Dalam kehidupan kita kenal ada tiga karakter dan lingkungan yang dimiliki oleh manusia, yaitu:

  1. Individu
  2. Keluarga
  3. Masyarakat
     Pada pembahasan pertama,akan dibahas mengenai karakter manusia sebagai sebuah individu.Manusia pada hakekatnya memang sebuah individu.Dimana semua dimulai sejak sedari lahir, manusia sebagai individu  sudah harus menentukan cita-cita,keinginan dan tujuan hidupnya yang tidak lain tidak bukan ditentukan oleh dirinya sendiri.Dari setiap individu dengan individu yang lainnya pasti banyak memiliki perbedaan.Dimulai dari sifat, kebiasaan,hobi,kegemaran dll...pasti tidak akan ada yang sama.Sekalipun saudara sekandung pun pasti tidak akan mungkin sama.Semua kategori tersebut balik lagi kepada individu tersebut, dia yang menentukan sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain. Contoh saja, dalam satu keluarga terdapat orang tua dan anak.Misal orang tuanya adalah seorang musisi.Sudah bisa dipastikan anak-anaknya belum tentu mengikuti jejak orang tuanya.Walaupun ada pepatah yang mengatakan 'buah jatuh tidak jauh dari pohonnya'. Bisa saja anak yang pertama lebih memilih menjadi atlet, anak yang kedua menjadi artis, dll.Kalaupun sama, itu hanya sebagian kecil.
     Namun bukan berarti seorang individu tidak membutuhkan orang lain.Karena invdividu tetaplah 'makhluk sosial' yang saling membutuhkan satu sama lainnya.Dalam proses berjalannya hidup, individu saling terkait dengan yang lainnya.Ada kala nya saling membutuhkan pertolongan atau apapun.Namun seorang individu bisa saja menjadi benar-benar individu.Misal disaat individu tersebut sedang dalam kesendirian,tidak ingin diganggu oleh siapapun.Dia butuh ketenangan untuk berfikir dan masih banyak lagi.
     Lanjut ke pembahasan kedua,yaitu karakter manusia sebagai keluarga.Keluarga pada umumnya kita definisikan sebagai kumpulan individu yang tinggal 1 atap yang dimana setiap satu individu dengan individu lainnya saling membutuhkan dan berhubungan.Pada nantinya individu tersebut akan membutuhkan individu yang lainnya unmtuk membentuk sebuah keluarga.Jika nantinya seorang individu telah berubah menjadi sebuah keluarga, secara otomatis perannya akan berubah.Ujungnya mereka akan menceritakan berbagai kisah hidupnya yang telah dijalani kepada keturunannya kelak agar menjadi sebuah pembelajaran bagi keturunannya.Misal seorang laki-laki perjaka merintis sebuah keluarga dengan cara menikah, kemudian mereka mempunyai anak.Nah,dalam perkembangannya orang tua sebagai induk sebuah keluarga akan saling berbagi menceritakan pengalaman hidupnya dahulu.Agar sang anak diharapkan tidak tersesat dalam menjalani hidupnya yang masih teramat panjang.Peran keluarga juga tidak main-main.Dimana berhasilnya sebuah keluarga ditentukan langsung oleh keluarga tersebut.Jika keluarga tersebut gagal dalam menjalankan fungsinya,tidak dipungkiri keluarga tersebut akan berantakan dan anggota didalamnya akan tidak jelas pola hidupnya mau kemana.Justru sebaliknya tolak ukur sebuah keberhasilan sebuah keluarga adalah dari keluarga itu sendiri.Jika mereka menjalani fungsi dan perannya dengan baik,alhasil kesuksesan kelurga tersebut ada di depan mata.
     Yang terakhir dari pembahasan ini adalah karakter manusia dalam ber masyarakat.Sedari dulu kita pun sudah tahu bahwa nantinya kita akan hidup bermasyarakat.Karena dengan bermasyarakat lah kita melalui proses yang lebih kompleks lagi sebagai seorang manusia, dimana dalam bermasyarakat kita melewati proses seperti adaptasi,penyesuaian diri dengan lingkungan sekitar,pengenalan dari satu warga dengan warga lainnya, dll.Karena aplikasi dari manusia sebagai makhluk sosial adalah dengan hidup bermasyarakat.Kita bisa mengenal tiap-tiap karakter keluarga yang lain,kenal dengan beragam budaya dan suku,dsb.Tidak akan mungkin seorang manusia tidak hidup bermasyarakat.Jika itu memang ada, maka manusia tersebut bisa dibilang masyarakat 'egois dan hedonis'.
     Contoh kecil saja peran manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yakni disetiap komplek tempat tinggal pasti diadakan jadwal kerja bakti rutin tiap bulan.Sebagai manusia yang hidup bermasyarakat pasti mau tidak mau akan mengiukutinya tanpa alasan.Karena disamping untuk kepentingan lingkungan sendiri, acara-acara seperti itu melatih kita apakah kita sudah bisa hidup bermsyarakat apa belum.
     Sekian penjelasan dari karakter-karakter yang dimiliki manusia dalam kehidupannya.semoga apa yang dituangkan dalam penjelasan diatas bisa menjadi contoh pembelajaran kita sebagai seorang manusia.

Minggu, 20 November 2011

Tema Tulisan : Kehidupan Desa

     Desa,,ya sebuah nama yang bagi sebagian orang pasti banyak yang sangat  mengenalnya,disamping merupakan asal muasal mereka tumbuh dan berkembang,tetapi desa juga menjadi sebuah fitur penting dalam keberadaan sebuah wilayah.Betapa tidak,tanpa adanya sebuah Desa,tidak akan ada itu yang namanya kota,tidak mungkin tumbuh dan hadirnya 'orang-orang besar',dll...Mungkin dalam tulisan saya kali ini,saya sedikit menggunakan kehidupan kota sebagai bahan pembandingan dan tolak ukur saja,bukan sebagai isi dalam tema dan tulisan.
     Desa memang tidak seramai yang namanya Kota.Tidak ada gedung-gedung yang menjulang tinggi,tidak nampak hiruk-pikuk kendaraan yang menyebabkan kemacetan,jarang terlihat pegawai-pegawai yang bekerja di kantoran,dll.Namun bukan berarti Desa tidak mempunyai kehidupan seperti kehidupan di kota.Justru di dalam Desa lah sebuah masih serba alami dan natural.Dibandingkan di kota yang hampir semuanya mengandung 'rekayasa' di segala aspek.
     Sungguh berbanding terbalik kehidupan di Desa dengan kehidupan di Kota.Hampir sebagian besar penduduk Desa berprofesi sebagai Petani dan Peternak.Rata-rata setiap penduduk desa memiliki tanah dan sawah untuk mereka garap sendiri kemudian mereka jual.Karena di desa masih sangat sedikit sekali yang namanya lapangan pekerjaan.Mereka hanya mengandalkan ladang dan hewan ternak yang mereka punya,walaupun ada yang merupakan warisan dari orang tua mereka untuk dijadikan mata pencaharian dalam menyambung hidup.Mereka masih dengan sangat setia dan ikhlas mengolah sawah dan ladang serta hewan ternak mereka.Walaupun kadang di tengah sawah panas nya matahari menyengat kulit mereka tanpa ragu,belum lagi kalau sawah mereka diserang hama dan ancaman gagal panen ada didepan mata,belum lagi kalau harga pupuk tiba-tiba naik,hasil panen mereka ditawar rendah oleh pembeli,dan masih banyak lagi.Tidak ada sama sekali penyesalan,mengeluh ataupun keraguan dibenak mereka dalam menjalani kehidupan sebagai petani.
     Mungkin kalo boleh dibilang desa adalah 'jantung'nya sebuah kota.Mengapa??Karena dari desa lah semua kebutuhan kota di supplai.Contoh nyata saja,yakni beras.Tidak mungkin di kota orang menanam beras.Semua di supplai dari desa,ada lagi buah-buahan,daging,sayur-mayur,dll.Tanpa adanya desa tidak ada yang namanya Kota.Namun terkadang orang kota lah yang melupakan betapa pentingnya sebuah desa dan tidak jarang banyak yang meremehkannya.
     Kembali kepada kehidupan di desa.Selain mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani dan peternak,kini banyak juga penduduk desa yang berprofesi sebagai pedagang di pasar.Banyak varian yang mereka jajakan.Mulai dari buah,sayur,daging,alat rumah tangga,dll.Cuman yang biasanya berdagang di pasar adalah mayoritas kaum hawa.Para pria kebanyakan di sawah atau bahkan ada yang sebaliknya.Semua mengalir begitu saja tanpa ada rekayasa dan ikhlas dari dalam hati mereka masing-masing.Rutunitas seperti itu mereka jalani setiap hari tanpa ada pengecualian.Beda halnya dengan karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan.
     Orang-orang didesa masih sangat terkenal dengan keramah-tamahannya.Jiwa tenggang rasa yang masih tinggi,kepedulian terhadap sesama yang tak pernah luntur,rasa saling tolong-menolong yang hampir dipastikan tanpa pamrih,dan masih banyak lagi.Semua berbanding terbalik dengan orang-orang dikota.Tapi bukan maksud saya menilai negatif sikap dan kepribadian orang di kota.Di kota masih ada orang baik,tapi jumlah nya seakan-akan terkikis oleh kerasnya kehidupan di kota.Mayarakat Desa pun bukan lah orang-orang yang 'penuntut'.Semua yang didapat mereka syukuri sebagai berkah dari ALLAH Swt.Kalau memang tidak ada ya tidak ada.Contoh kecil saja yaitu alat transportasi umum di desa yaitu sepeda.Hampir mayoritas penduduk desa mempunyai alat transportasi ini.Mulai dari yang sudah klasik modelnya sampai yang terbaru.Dijaman seperti ini mungkin sepeda dianggap sudah kuno sebagai alat transportasi karena tidak lagi efisien dalam hal waktu dan jarak tempuh,serta tenaga yang harus dikeluarkan lebih banyak.Kini orang lebih 'memuja' sepeda motor karena dianggap praktis dan efisien dalam hal berkendara.Namun apa yang terjadi??Walaupun sepeda motor sudah mewabah disemua kalangan,tapi masyarakat desa tetap lebih memilih sepeda sebagai alat transportasi mereka.Pemikiran mereka tidak tergerus oleh jaman.Mereka tetap setia menggoes kendaraan roda dua tanpa mesin tersebut dari satu tempat ke tempat lainnya.
     Tambahan satu lagi kehidupan didesa ialah nilai-nilai religius nya yang masih sangat kental.Orang-orang nya masih setia menuntut ilmu agama sebagai bentuk rasa syukur mereka kepada Sang Pencipta dari yang paling kecil sampai yang paling tua.Biasanya mereka sudah berpakaian rapih dengan pakaian muslim mereka sebelum maghrib tiba atau sesudah magrib.Mereka bergerombol bersama teman sebaya menuju sebuah tempat pengajian atau mushola.Karena waktu aktivitas mereka sebagai seorang 'manusia' dihabiskan pada pagi hari,dan giliran malam hari tiba,mereka melanjutkan aktivitas lainnya sebagai seorang 'hamba yang taat pada Tuhannya'.Berbeda dengan orang kota yang sudah dipastikan 'bertempur' dengan waktu.Mereka seperti 'kekurangan' waktu dari ketersediaan waktu yang ada.Dan kebiasaan kehidupan orang-orang didesa seperti ini mungkin tidak akan pernah luntur oleh jaman karena semua berproses turun temurun.
     Setiap desa memiliki adat dan kebiasaan masing-masing yang merupakan warisan dari leluhur mereka.Seperti sebuah desa di Ponorogo,Jawa Timur yang mempunyai kebiasaan 'Lempar Nasi' yaitu kebiasaan jika musim tanam telah tiba.Ada lagi sebuah desa didaerah Purworejo,Jawa Tengah yang kebiasaanya membuang hasil bumi jika musim panen mereka berhasil dan dibuangnya di tengah laut lepas yang mereka sebut 'Wengi Berkah'.Keunikan-keunikan seperti itulah yang hanya bisa ditemui di dalam Desa.Ya Desa adalah sebuah daerah kecil yang justru didalamnya banyak terdapat hal-hal yang besar.
     Terakhir, gambaran keadaan infrastruktur di desa pun bisa dibilang sangat baik.Jalan-jalan masih terpelihara dengan rapih,sampah-sampah yang dikelola dengan teratur,dll.Itu mungkin karena jarangnya lalu-lalang kendaraan,lain halnya seperti dikota.
     Mungkin hanya sedikit saja penjabaran saya mengenai kehidupan desa yang saya tuangkan menjadi sebuah tulisan.Saya sadari masih masih banyak kekurangan disana-sini,namun semua tak lepas karena kita hanya sebagai seorang manusia yang merupakan tempatnya khilaf dan kesalahan...
      Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Jumat, 18 November 2011

Tugas 1 (Pendidikan Tinggi dan Pembekalan Kepada Mahasiswa)

       Dengan Pendidikan tinggi,diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan.Diantara seperangkat pengetahuan tersebut diantaranya meliputi:

  1. Kemampuan Akademis
  2. Kemampuan Profesional
  3. kemampuan personal
       Berikutnya kita akan bahas satu persatu sub tema diatas mengenai seperangkat pengetahuan diatas.Yang pertama adalah Kemampuan Akademis.Maksud dari kemampuan ini ialah kemampuan para sarjana-sarjana untuk berkomunikasi secara ilmiah,baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berfikir logis, kritis,sistematis dan analitis,memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya.
      Mungkin pada jaman-jaman terdahulu, kebanyakan orang berfikiran bahwa arti kata sarjana itu hanya sebatas orang yang telah menamatkan pendidikannya di sebuah universitas.Setelah mereka lulus,ilmu-ilmu yang mereka peroleh selama dalam universitas jarang mereka terapkan.Namun sekarang semua berbeda, sarjana-sarjana muda dituntut untuk lebih dari sebuah gelar sarjana itu sendiri.Mereka tidak lagi menggunakan hawa nafsu untuk mengambil sebuah keputusan ataupun tindakan,tidak hanya bisa membuat masalah tapi tidak tahu bagaimana cara pemecahannya,dan masih banyak lagiii....
     Sarjana-sarjana sekarang harus lah mempunyai pola pikir yang beda dari lainnya.Mereka harus bisa berpikir jernih terhadap suatu keadaan atau masalah,mempunyai cara untuk memecahkan persoalan-persoalan yang menemui jalan buntu,mampu berkomunikasi dengan baik terhadap apa yang dibicarakannya,dan harus kritis sekaligus peka terhadap kejanggalan-kejanggalan apa saja yang menurut mereka tidak sesuai dengan yang mereka rasakan.Sering mungkin kita lihat di media ataupun langsung dijalanan,bahwa para calon-calaon sarjana kelak harus berjibaku dengan aparat,bahkan tidak jarang yang bersimbah darah,ada lagi para calon sarjana harus meringkuk di 'hotel prodeo'akibat tindakan-tindakan mereka yang tidak didasari oleh cara pikir mereka yang logis.
    Para sarjana sekarang juga harus mempunyai pemikiran yang konsepsional.Maksudnya apa? bahwa para sarjana harus bisa berfikir secara analisis didalam pikirannya.Itu perlu karena akan melatih mereka untuk bisa berfikir lebih keras lagi menggunakan akal yang mereka punya terhadap suatu masalah yang dihadapinya atau apapun itu tanpa harus lagi menggunakan otot dan kekerasan yang saat ini masih dianggap solusi terbaik dalam pemecahan masalah.Sering kita saksikan banyak calon sarjana yang melakukan demonstrasi dijalan,harus berpanas-panasan dan menunggu hasil yang tak pasti,bahkan mungkin bisa berujung bentrok.Sebetulnya sikap mereka tidak sepenuhnya salah dan bukan juga berarti benar.Sikap berpikir kritisnya sudah dapat,namun caranya yang salah.Seharusnya mereka bisa membawa perubahan terhadap cara pemecahan masalah tersebut.Misal dengan kepala dingin duduk satu meja dengan instansi-instansi terkait hingga terwujudnya kesepakatan mufakat.
     Perguruan tinggi pun juga sedikit berpengaruh terhadap perkembangan pola pikir dan sikap para calon-calon sarjananya.Karena perguruan tinggi dianggap sebagai rumah kedua bagi para calon sarjana.Sama seperti kita berada didalam rumah sendiri, didalam universitas selain mereka menuntut ilmu dari para dosen,juga mereka berinteraksi dengan yang lainnya.Disana mereka akan menemui beragam karakter seseorang,beragam suku dll.Sedikit banyak juga akan mempengaruhi dari pola pikir para calon sarjana tersebut,tinggal bagaimana nya kita apakah bisa memilah-memilah pengaruh-pengaruh yang baik dan buruk.
     Saya sebagai calon sarjana kelak,merasa ditantang apakah nantinya esok jika saya menjadi sarjana saya bisa memenuhi kriteria-kriteria diatas sebagai seorang sarjana yang memiliki seperangkat pengetahuan seperti yang telah dijabarkan diatas.Bahkan jika bisa saya dan para calon sarjana lainnya harus bisa lebih dari kriteria-kriteria yang ada diatas.Semoga saja...
     Lanjut kepada apa itu Kemampuan Profesional, adalah kemampuan dibidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan.Dengan kemampuan ini,para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.Ini juga yang harus dimiliki oleh para sarjana-sarjana saat ini.Kenapa?Jika tidak secara langsung mereka akan tersingkir dari persaingan bursa tenaga kerja oleh sarjana-sarjana lainnya.Apalagi dijaman yang sudah memasuki era globalisasi ini,diluar sana sudah pasti banyak sarjana-sarjana yang mempunyai keahlian khusus di bidangnya.Tinggal kita saja mampu bersaing apa tidak.Sama seperti kalimat pada paragraf sebelumnya,sarjana-sarjana dahulu hanya berfikiran bisa lulus dengan baik,tepat waktu dan mendapatkan gelar.Namun mereka setelah lulus mereka tidak memiliki skill dan kemampuan di bidangnya.Yang mereka kejar hanya nilai dan gelar.Untuk apa???
     Tidaklah cukup hanya dengan gelar dan nilai bagus dianggap sudah mewakili sebuah arti sarjana tapi tanpa kemampuan dan skill.Itu yang harus dirubah!!!Sekarang,disamping mereka harus mengejar nilai dan kelulusan tepat waktu,mereka juga harus menyerap ilmu-ilmu yang diajarkan didalam perguruan tinggi tersebut untuk menambah skill dan kemampuan yang kompeten di bidang yang mereka pilih.Menimba ilmu tidak lah selalu hanya dari dosen,tapi dari rekan sesama mahasiswa pun juga perlu.Balik lagi,mereka harus menerapkan sikap berpikir kritis bahwa bagaimana mahasiswa harus mendapatkan ilmu yang lebih selain dari dosen,yakni juga menimba ilmu dari kawan-kawan sesama mahasiswa.
    Kita ambil contoh kecil saja,ada seorang mahasiswa yang menempuh pendidikan di sebuah universitas dan mengambil jurusan Teknik Informatika.Sedari awal masuk,mahasiswa tersebut hanya berprinsip dia harus dapat nilai baik dan lulus tepat waktu.Selama menempuh pendidikan dia hanya berangkat kuliah,belajar dikelas,mengerjakan tugas dan pulang,begitu seterusnya selama kurang lebih 4 tahun.Sampai pada akhirnya dia lulus tepat waktu dan mendapat nilai yang lumayan baik.Semua sesuai dengan apa yang diharapkannya saat pertama kali masuk perguruan tinggi.Namun cobaan baru saja dimulai.Ketika dia melamar pekerjaan di sebuah perusahaan, otomatis dia bersaing dengan sarjana-sarjana lainnya yang juga ikut melamar pekerjaan.Namun apa hasilnya? Stelah dia mengikuti proses seleksi dia gagal.Sepele sebetulnya,dia tidak memiliki kriteria yang diinginkan oleh perusahaan tersebut yaitu SKILL DAN KEMAMPUAN. Apalagi jurusan yang dia ambil berhubungan dengan teknologi yang saat ini sedang berkembang dengan pesat-pesatnya.Itu bisa saja terjadi karena sedari awal mahasiswa tersebut mengesampingkan kemampuan dan skill di bidangnya tetapi lebih memilih mencari nilai dan gelar.Faradigma itu yang harus dibuah oleh semua calon sarjana saat ini!!! Memang benar setiap mahasiswa pasti yang diinginkan gelar dan nilai yang terbaik.Tetapi mereka juga tidak boleh melupakan untuk memperdalam skill mereka dengan jurusan yang diambil.
     Yang terakhir,pembahasan mengenai Kemampuan Personal, adalah kemampuan kepribadian.Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukan sikap dan tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribadian indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat indonesia.
     Mungkin sekarang banyak sarjana-sarjana dengan kemampuan yang tinggi namun tidak peka dengan keadaan sekitar yang sedang terjadi.Yang difikirkan hanya kepentingan sendiri.Itu salah!Yang dinamakan tenaga ahli sudah pasti memiliki kemampuan yang lebih diantara lainnya,namun mereka juga tidak boleh melupakan rasa nasionalisme mereka.Tiungkah laku mereka pun tidak boleh berubah mentang-mentang merasa 1 level diantara yang lainnya.Tetap harus sadar bahwa dia tinggal di Indonesia,negeri tempat dia lahir dan dibesarkan.Secara otoimatis sikap dan perilaku mereka juga harus mencerminkan kepribadian seorang warga negara Indonesia.Sifat sosial mereka tidak boleh mereka lunturkan.Banyak persoalan memang yang terjadi di negeri tercinta kita ini.Nah tinggal bagaimana para tenaga ahli tersebut peka terhadap masalah-masalah yang terjadi di Indonesia.
     Misal saja,sekarang ini di Indonesia masih banyak kemiskinan dimana-mana.Walaupun pemerintah juga sudah mempunyai program untuk mengentaskan kemiskinan,tidak ada salahnya kita sebagai warga negara yang baik,disamping itu juga kita dibekali keahlian yang lebih paling tidak ikut andil memecahkan masalah tersebut.Bagaimana caranya??Mudah saja,kita manfaatkan kemampuan kita sebagai tenaga ahli untuk dijadikan sebuah modal.Para tenaga ahli tersebut mengumpulkan satu persatu kolega-kolega mereka untuk bersama mengumpulkan amal untuk diberikan kepada warga-warga yang kurang mampu.Selain itu juga bisa dengan memanfaatkan kemampuan mereka,mereka memberikan penyuluhan tentang pengetahuan-pengetahuan yang mereka punya agar warga-warga sekitar memiliki sedikit pelajaran dari apa yang telah diajarkan oleh para tenaga ahli tersebut.Siapa tahu saja kelak ilmu yang didapat dari para tenaga ahli bisa digunakan untuk mencari pekerjaan dan merubah keadaan sosial mereka.Amin
     Mungkin hanya segitu saja mengenai penjelasan Pendidikan Tinggi dan Pembekalan kepada mahasiswa.Tidak banyak yang bisa dijabarkan,mungkin dilain kesempatan bisa...