Sebagai orang indonesia asli, pastilah terlahir banyak makna setelah mendengar kata 'indonesia.' Ada yang menyebutnya sebuah negara yang besar di kawasan asia tenggara,ada juga yang mengartikannya sebagai negeri bahari,tak jarang pula yang mengartikan sebagai negara dengan sejuta budaya.Namun yang paling mencolok adalah ketika ada orang indonesia yang menyebut indonesia sebagai 'rumahnya para koruptor.' Ya lumrah saja jika sekarang fenomena itu muncul di pikiran oarang indonesia.Mengapa tidak?Karena sudah tak asing lagi dan bukan rahasia umum jika indonesia lekat sekali dengan yang namanya korupsi!!Itu bisa terlihat dari makin bermunculannya nya 'tikus-tikus kantor' yang makin hari ke hari makin sadis untuk menggerogoti uang-uang rakyat tak berdosa.Namanya juga tikus, implementasinya berarti binatang yang doyan apa saja alias rakus.Namun, sekarang buakan hanya tikus (hewan) yang sering berkeliaran di lorong-lorong tetapi tikus-tikus yang berpenampilan rapih, berdasi, intelektual pun juga hadir.Waaww!!
Entah darimana istilah itu berasal, namun inilah budaya yang sedang hangat-hangatnya jadi topik berita di negara tercinta ini.Entah karena memang mereka yang mewarisi sifat tikus (hewan) itu sendiri, atau mereka meniru gaya nya si tikus yang tanpa ragu melahap semua barang yang ada di depannya.Namun, ada sedikit perbedaan perihal tikus yang satu ini.Tikus yang satu ini adalah tikus yang berpendidikan tinggi, berdasi, rapih,dan intelektual.Namun hanya satu incaran mereka, yaitu UANG.Segala sesuatu yang berbau dan berhubungan dengan uang tanpa ragu mereka gibas habis.Tak perduli darimana uang itu berasal, untuk apa uang itu atau apa akibatnya jika uang itu mereka sunat untuk kepentingan perut mereka sendiri.Sungguh ironis memang, disaat negara merah putih kita ini sedang tertatih membangun image bersih dari korupsi, namun malah semakin banyak koruptor-koruptor biadab yang ttumbuh dengan pesat laksana tumbuhan yang terpupuk dengan rapih.Kalau boleh dibilang, sejujurnya negeri ini belumlah merdeka dengan seutuhnya.Memang kita sudah tak lagi dijajah oleh bangsa asing yang memaksa kita menjadi pekerja paksa,dll.Namun kali ini berganti penjajah baru, bukanlah bangsa asing yang menjadi peran utama namun tak lain adalah orang-orang dari bangsa ini sendiri.Bisa diibaratkan bagai duri dalam daging,keberadaanya sangat menyakitkan..khususnya untuk bangsa ini.
Tidak sedikit upaya pemerintah untuk membasmi wabah tikus-tikus berdasi ini.Tak sedikit pula yang berhasil diringkus dan akhirnya bermukim di hotel prodeo.Namun bagai sudah mendarah daging, jika mereka tertangkap akan tumbuh lagi generasi penerusnya dibawahnya.Tak tahu karena tergiur dengan hasilnya atau sudah menjadi prioritas mereka dalam hidup.Segala cara sudah dilakukan pemerintah untuk mengupayakan agar semua koruptor tertangkap.Dibentuk pula badan-badan negara yang khusus menaungi pemberantasan korupsi.Namun anehnya, para koruptor pun juga tak kehabisan akal dengan cara yang dilakukan pemerintah.Berbagai cara dihalalkan agar mereka lepas dari jeratan hukum, seperti lari ke luar negeri, menimbun hartanya, atau jika mereka benar tertangkap mereka beralih ke cara yang lain yaitu berpura-pura lupa.Sungguh cara yang KLASIK!!
Entah harus darimana cara untuk memulai memberantasnya.Atau mungkin memang di negara ini terbuka lebar kesempatan untuk korupsi.Mereka sama sekali tak memikirkan apa akibatnya jika mereka melakukan hal tersebut.Bisa dibayangkan jutaan mungkin milyaran uang rakyat tak berdosa yang mereka sunat dan masuk ke dalam kantong mereka sendiri.Seluruh rakyat pun pastinya menangis dan tak rela uang yang mereka dedikasikan untuk negara ini malah dibelokkan ke kantong orang-orang yang tak berperikemanusiaan seperti mereka.Tindakan kontra korupsi pun gencar dilakukan,namun sekali lagi tak ada hasil.Para tikus-tikus berdasi masih dengan bebas melenggang seperti orang yang tak berdosa sama sekali.Dan lembaga-lembaga pemerintahan lah yang menjadi sasaran empuk buat para koruptor.Sungguh beban berat yang harus ditanggung rakyat indonesia dan tak ayal image bangsa ini pun semakin tercemar diantara negara tetangga lainnya.
Kini yang bisa dilakukan hanyalah berdoa dan berharap penuh pada lembaga-lembaga bentukan pemerintah untuk sesegera mungkin memberantas budaya korupsi di tanah merah putih ini.Kami percaya mereka yang tergabung dalam lembaga itu akan bekerja semaksimal mungkin untuk membasmi tuntas para koruptor.Dan kita yang hanya sebagai rakyat biasa yang bisa dilakukan untuk memberantas korupsi adalah dengan membudayakan gerakan anti korupsi sejak dini untuk generasi-generasi yang ada di bawah kita.dan mulailah dari dalam diri sendiri untuk sama sekali tidak melakukan korupsi mulai dari hal yang paling kecil sekalipun.Karena apabila kita telah mencobanya dan berhasil, maka virus itu akan terus merangsek masuk dalam otak kita dan seterusnya akan ingin mencoba kembali yang namanya 'korupsi.'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar