Desa,,ya sebuah nama yang bagi sebagian orang pasti banyak yang sangat mengenalnya,disamping merupakan asal muasal mereka tumbuh dan berkembang,tetapi desa juga menjadi sebuah fitur penting dalam keberadaan sebuah wilayah.Betapa tidak,tanpa adanya sebuah Desa,tidak akan ada itu yang namanya kota,tidak mungkin tumbuh dan hadirnya 'orang-orang besar',dll...Mungkin dalam tulisan saya kali ini,saya sedikit menggunakan kehidupan kota sebagai bahan pembandingan dan tolak ukur saja,bukan sebagai isi dalam tema dan tulisan.
Desa memang tidak seramai yang namanya Kota.Tidak ada gedung-gedung yang menjulang tinggi,tidak nampak hiruk-pikuk kendaraan yang menyebabkan kemacetan,jarang terlihat pegawai-pegawai yang bekerja di kantoran,dll.Namun bukan berarti Desa tidak mempunyai kehidupan seperti kehidupan di kota.Justru di dalam Desa lah sebuah masih serba alami dan natural.Dibandingkan di kota yang hampir semuanya mengandung 'rekayasa' di segala aspek.
Sungguh berbanding terbalik kehidupan di Desa dengan kehidupan di Kota.Hampir sebagian besar penduduk Desa berprofesi sebagai Petani dan Peternak.Rata-rata setiap penduduk desa memiliki tanah dan sawah untuk mereka garap sendiri kemudian mereka jual.Karena di desa masih sangat sedikit sekali yang namanya lapangan pekerjaan.Mereka hanya mengandalkan ladang dan hewan ternak yang mereka punya,walaupun ada yang merupakan warisan dari orang tua mereka untuk dijadikan mata pencaharian dalam menyambung hidup.Mereka masih dengan sangat setia dan ikhlas mengolah sawah dan ladang serta hewan ternak mereka.Walaupun kadang di tengah sawah panas nya matahari menyengat kulit mereka tanpa ragu,belum lagi kalau sawah mereka diserang hama dan ancaman gagal panen ada didepan mata,belum lagi kalau harga pupuk tiba-tiba naik,hasil panen mereka ditawar rendah oleh pembeli,dan masih banyak lagi.Tidak ada sama sekali penyesalan,mengeluh ataupun keraguan dibenak mereka dalam menjalani kehidupan sebagai petani.
Mungkin kalo boleh dibilang desa adalah 'jantung'nya sebuah kota.Mengapa??Karena dari desa lah semua kebutuhan kota di supplai.Contoh nyata saja,yakni beras.Tidak mungkin di kota orang menanam beras.Semua di supplai dari desa,ada lagi buah-buahan,daging,sayur-mayur,dll.Tanpa adanya desa tidak ada yang namanya Kota.Namun terkadang orang kota lah yang melupakan betapa pentingnya sebuah desa dan tidak jarang banyak yang meremehkannya.
Kembali kepada kehidupan di desa.Selain mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani dan peternak,kini banyak juga penduduk desa yang berprofesi sebagai pedagang di pasar.Banyak varian yang mereka jajakan.Mulai dari buah,sayur,daging,alat rumah tangga,dll.Cuman yang biasanya berdagang di pasar adalah mayoritas kaum hawa.Para pria kebanyakan di sawah atau bahkan ada yang sebaliknya.Semua mengalir begitu saja tanpa ada rekayasa dan ikhlas dari dalam hati mereka masing-masing.Rutunitas seperti itu mereka jalani setiap hari tanpa ada pengecualian.Beda halnya dengan karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan.
Orang-orang didesa masih sangat terkenal dengan keramah-tamahannya.Jiwa tenggang rasa yang masih tinggi,kepedulian terhadap sesama yang tak pernah luntur,rasa saling tolong-menolong yang hampir dipastikan tanpa pamrih,dan masih banyak lagi.Semua berbanding terbalik dengan orang-orang dikota.Tapi bukan maksud saya menilai negatif sikap dan kepribadian orang di kota.Di kota masih ada orang baik,tapi jumlah nya seakan-akan terkikis oleh kerasnya kehidupan di kota.Mayarakat Desa pun bukan lah orang-orang yang 'penuntut'.Semua yang didapat mereka syukuri sebagai berkah dari ALLAH Swt.Kalau memang tidak ada ya tidak ada.Contoh kecil saja yaitu alat transportasi umum di desa yaitu sepeda.Hampir mayoritas penduduk desa mempunyai alat transportasi ini.Mulai dari yang sudah klasik modelnya sampai yang terbaru.Dijaman seperti ini mungkin sepeda dianggap sudah kuno sebagai alat transportasi karena tidak lagi efisien dalam hal waktu dan jarak tempuh,serta tenaga yang harus dikeluarkan lebih banyak.Kini orang lebih 'memuja' sepeda motor karena dianggap praktis dan efisien dalam hal berkendara.Namun apa yang terjadi??Walaupun sepeda motor sudah mewabah disemua kalangan,tapi masyarakat desa tetap lebih memilih sepeda sebagai alat transportasi mereka.Pemikiran mereka tidak tergerus oleh jaman.Mereka tetap setia menggoes kendaraan roda dua tanpa mesin tersebut dari satu tempat ke tempat lainnya.
Tambahan satu lagi kehidupan didesa ialah nilai-nilai religius nya yang masih sangat kental.Orang-orang nya masih setia menuntut ilmu agama sebagai bentuk rasa syukur mereka kepada Sang Pencipta dari yang paling kecil sampai yang paling tua.Biasanya mereka sudah berpakaian rapih dengan pakaian muslim mereka sebelum maghrib tiba atau sesudah magrib.Mereka bergerombol bersama teman sebaya menuju sebuah tempat pengajian atau mushola.Karena waktu aktivitas mereka sebagai seorang 'manusia' dihabiskan pada pagi hari,dan giliran malam hari tiba,mereka melanjutkan aktivitas lainnya sebagai seorang 'hamba yang taat pada Tuhannya'.Berbeda dengan orang kota yang sudah dipastikan 'bertempur' dengan waktu.Mereka seperti 'kekurangan' waktu dari ketersediaan waktu yang ada.Dan kebiasaan kehidupan orang-orang didesa seperti ini mungkin tidak akan pernah luntur oleh jaman karena semua berproses turun temurun.
Setiap desa memiliki adat dan kebiasaan masing-masing yang merupakan warisan dari leluhur mereka.Seperti sebuah desa di Ponorogo,Jawa Timur yang mempunyai kebiasaan 'Lempar Nasi' yaitu kebiasaan jika musim tanam telah tiba.Ada lagi sebuah desa didaerah Purworejo,Jawa Tengah yang kebiasaanya membuang hasil bumi jika musim panen mereka berhasil dan dibuangnya di tengah laut lepas yang mereka sebut 'Wengi Berkah'.Keunikan-keunikan seperti itulah yang hanya bisa ditemui di dalam Desa.Ya Desa adalah sebuah daerah kecil yang justru didalamnya banyak terdapat hal-hal yang besar.
Terakhir, gambaran keadaan infrastruktur di desa pun bisa dibilang sangat baik.Jalan-jalan masih terpelihara dengan rapih,sampah-sampah yang dikelola dengan teratur,dll.Itu mungkin karena jarangnya lalu-lalang kendaraan,lain halnya seperti dikota.
Mungkin hanya sedikit saja penjabaran saya mengenai kehidupan desa yang saya tuangkan menjadi sebuah tulisan.Saya sadari masih masih banyak kekurangan disana-sini,namun semua tak lepas karena kita hanya sebagai seorang manusia yang merupakan tempatnya khilaf dan kesalahan...
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar