Ya, sebuah kota yang bisa dibilang jantung nya negeri ini.Karena disinilah pusat dari segalanya, yang meliputi perekonomian, lapangan pekerjaan, tempat hiburan dan rekreasi, pusat kuliner dan masih banyak lagi.Dan kehidupan masyarakatnya tidak ada henti-hentinya selama 24 jam beraktivitas penuh, baik itu bekerja ataupun berdagang.Waw!!Jakarta sekejap menjadi 'idola' orang-orang dari seluruh penjuru kota di negeri ini semenjak mulai tumbuh dan berkembangnya gedung-gedung bertingkat, tumbuhnya perusahaan-perusahaan yang semakin menjamur, dengan arti kata mendatangkan angin segar untuk para pencari kerja.
Kota jakarta mempunyai satu bangunan yang telah dibangun sejak dahulu dan kini diabadikan sebagai maskot kota jakarta, yaitu Monumen Nasional yang biasa dipanggil Monas.Sebuah bangunan yang terletak di daerah Jakarta Pusat, dengan bercirikan sebuah bangunan menjulang tinggi ke atas seperti tugu, dengan diujungnya dihiasi sebuah emas asli.Bangunan ini juga bisa dianggap sebagai bangunan bersejarah, karena didalamnya juga dihiasi dokumen-dokumen tentang sejarah bangsa indonesia, dan juga diperdengarkannya pembacaan teks proklamasi dari Presiden R.I kita yang pertama yaitu Ir.Soekarno.Jika, kita mencapai lantai atas, kita akan disuguhkan pemandangan yang sangat indah dengan panorama gedung-gedung tinggi yang ada di sekitarnya, ditambah pula jalan-jalan dan hingar-bingarnya kendaraan yang lalu lalang hampir setiap harinya.Disekitar area Monas pun kita juga bisa menikmati santainya bersama teman ataupun sanak keluarga, karena disediakan nya taman yang cukup luas.Disitu kita bisa jogging, santai, olahraga, dll.
Dari tahun ke tahun faradigma tentang kota jakarta makin lama makin berubah.Yang dahulu hanya di cap sebagai sebuah ibu kota, namun sekarang menjadi tujuan utama transmigrasi penduduk.Mungkin mereka mengganggap di Jakarta mereka bisa mendapatkan segalanya yang mereka inginkan, tidak seperti hidup di desa yang apa-apa terbatas.Faradigma ini yang kalau dilihat makin lama makin memburuk keadaanya.Entah karena apa orang-orang kebanyakan menganggap Jakarta adalah 'kota sejuta impian'.Mereka rela berbondong-bondong datang, meninggalkan keluarganya di desa hanya karena mereka ingin 'menjemput impian mereka yang tertunda'.Dengan bekal seadanya yang mereka miliki, mereka tanpa ragu melangkahkan kaki mereka untuk bisa sampai ke jakarta.Tak peduli naik apa, berapa hari menempuh prejalanan, yang penting tujuannya samapai di jakarta!!!Padahal sesampainya disini, mereka malah bingung ingin berbuat apa.Karena tak ada nya saudara yang bisa ditinggali ataupun kerabat dekat.Sungguh ironis!!!Kita ambil contoh nyata saja, disetiap libur Lebaran, penduduk jakarta yang mayoritas merupakan masyarakat perantauan, pasti melaksanakan tradisi 'mudik' atau pulang kampung.Pulang kerumah keluarganya karena sudah kurang lebih setahun mereka terpisah oleh jarak dan saatnya membawa hasil yang didapat selama bekerja di jakarta.Tentu, mereka akan bercerita kepada sanak keluarganya yang masih tinggal dikampung.Alhasil mereka yang mendengarnya pasti sangat tertarik dan mempunyai perasaan ingin menyamai kesuksesan yang diraih saudaranya yang sudah lebih dahulu hijrah ke jakarta.Tiba waktunya pada arus balik.Dengan sengaja atau tidak pasti mereka yang ingin balik lagi ke jakarta pasti membawa keluarganya yang sudah terlanjur tergiur dengan cerita-cerita dari saudaranya.Padahal tanpa bermodal apapun, atau bisa dibilang sedikit 'nekat' mereka tetap memaksakan ke jakarta.Begitulah yang terjadi tiap tahun ke tahun dari dulunya sampai sekarang.Dan bisa dilihat hasilnya, bisa dikatakan sedikit dari mereka yang bisa menikmati 'manisnya jakarta'.Sisanya kemana?????Bisa ditebak, mereka yang tergerus oleh 'keras' nya jakarta akan lebih memilih tetap bertahan di jakarta namun dengan status tak jelas seperti menjadi pedagang keliling, pengamen, buruh bangunan, pemulung, pengemis,dll hanya untuk sesuap nasi.Bahkan tidak jarang mereka nekat melakukan tindak kriminal seperti mencuri, menjambret,bandar narkoba,,,hanya untuk satu prinsip yaitu yang penting mereka bisa makan dan bertahan di jakarta!!
Ternyata niat menggebu-gebu tidak jaminan bisa sukses di jakarta.Harus diimbangi dengan hal-hal lain, seperti skill dan balik lagi, yaitu materi.Benar saja, tanpa adanya uang kita tidak bisa apa-apa di Jakarta.Yang ada kita lama-lama bisa mati kelaparan disini.Karena rata-rata masyarakat dijakarta tidak lagi peduli dengan yang ada disekitarnya, atau bisa dibilang 'hedonis'.Karena mereka lebih mementingkan kepentingannya sendiri ketimbang mengurusdi orang lain.Lah wong urusannya sendiri aja ga kelar-kelar...boro-boro ngurusin urusan orang...hehehe.Dan setiap tahunnya penduduk jakarta terus dan terus bertambah.Hingga pemerintah setempat sedikit kewalahan mengatasi masalah ini yang selalu terjadi tiap tahunnya.Ada sebagian orang yang berucap seperti ini, "Jakarta lebih kejam daripada ibu tiri."
Efek nyata yang ditimbulkan dari membludaknya penduduk jakarta adalah KEMACETAN.Hampir bisa ditemui keadaan ini di setiap sudut jalan-jalan dijakarta.Tidak hanya di jalan protokol, keadaan ini bisa dijumpai di jalan-jalan kecil sekitar komplek.Parah memang!!!Mungkin karena betapa pentingnya sebuah kendaraan pribadi bagi kebanyakan orang, jadi mereka lebih memilih memiliki kendaran pribadi ketimbang mereka harus naik kendaraan umum.Bisa dilihat perbedaanya jika seseorang naik kendaraan pribadi khusunya sepeda motor dengan naik kendaraan umum, terutama dalam segi waktu tempuh dan biaya.Meningkatnya jumlah kendaraan pribadi tidak diimbangi dengan pembangunan infrastruktur berupa perluasan jalan yang sebanding.Jalan-jalan yang dahulu sepi dari hiruk-pikuk kendaran kini seakan sudah tak sanggup lagi menampung kendaraan-kendaraan yang hampir setiap hari berlalu lalang tiada henti.Belum lagi kini ditambah pembangunan shelter busway yang dicanangkan oleh Gubernur Jakarta.Tujuan awalnya memang bagus, untuk mengurangi jumlah kemacetan di jakarta dengan harapan orang-orang yang sebelumnya naik kendaraan pribadi untuk pergi ke kantor atau apapun, bisa beralih menggunakan busway, karena awalnya busway menjajikan sebuah transportasi cepat, tepat waktu, nyaman, dan biaya yang terjangkau.Karena didukung oleh jalur khusus yang akan dilewatinya dalam pengoperasiannya.Namun apa hasilnya???Berbalik 180 derajat.Semua impian itu sirna.Memang ada beberapa masyarakat yang beralih ke busway, namun tidak sedikit yang tetap setia menggunakan kendaraan pribadi.Alasannya ada saja, ada karena jumlah armada yang masih sedikit jadi tidak bisa menampung banyak penumpang, ada juga yang tidak bisa langsung mencapai tujuan, karena harus transit di beberapa tempat.Jelas sangat memakan waktu.Malah kini jalur busway yang awalnya pantang untuk dilalui kendaraan umum, kini berubah menjadi jalur alternatif unutuk kendaraan yang terjebak macet.Akibat keadaan ini tidak sedikit memakan korban jiwa karena memasuki jalur busway.Mengenaskan...
Namun, bukan itu saja yang disajikan dari jakarta.Masih ada hal-hal positif lainnya dari Jakarta, seperti wahana rekreasi, museum-museum bersejarah, taman-taman kota yang indah (meski tidak banyak).Semua bisa dijadikan alternatif dikala kita ingin menghabiskan liburan, khususnya di jakarta.Pusat-pusat hiburan seperti mall pun kini sudah berhamparan luas dimana-mana.Belum lagi toko swalayan yang dulu susah dijangkau oleh masyarakat, kini berbalik malah mereka yang 'mendekat' kepada konsumen.Terbukti dengan menjamurnya dibangun beberapa toko swalayan di sekitar pemukiman kita.Tanpa lagi harus jauh-jauh menjangkaunya ke pusat kota.
Sekarang semua pilihan ada di tangan anda semua.Apakah masih tetap bersikukuh untuk bertarung merubah nasib di jakarta atau tetap setia hidup di desa.Sebetulnya untuk meraih kesuksesan tidak lah cukup hanya dengan mendatangi ke pusat kota, tetapi lengkapilah bekal kemampuan dan skill yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan pekerjaan.Malah kebanyakan sekarang orang-orang dijakarta tidak lagi berpikiran untuk mencari pekerjaan, tetapi bagaimana mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan kemampuan yang mereka miliki.Sekilas tentang penjelasan mengenai kehidupan kota Jakarta, ini hanyalah sebagaian kecil dari cerita kota jakarta namun hal tersebut yang bisa kita jumpai saat ini tiap harinya di Jakarta.......
Sekian dan terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar